Janet Yellen dan Data Inflasi AS Tekan EURUSD Sesi Eropa

Aksi profit taking terhadap euro pada pari EURUSD masih terus berlanjut hingga perdagangan sesi Eropa hari Rabu (18/1), namun sempat terhenti beberapa saat setelah rilis data inflasi kawasan Euro yang menunjukkan data yang stabil alias sama dengan periode bulan sebelumnya.

Eurostat melaporkan tingkat inflasi kawasan satu mata uang tersebut periode bulan Desember sama dengan data periode bulan sebelumnya di 1,1% (yoy), demikian juga dengan data final core CPInya sama di posisi 0,9% (yoy). Rilis data ini sedikit memberikan sentimen positif bagi EURUSD.

EURUSD terjun dari posisi puncak tertinggi dalam sebulan perdagangan yang didapat setelah pidato Theresa May yang menenangkan pasar keuangan global. Melihat kebelakang, pair EURUSD sudah berada dalam range bullish sejak perdagangan pekan terakhir tahun 2016. Perdagangan selanjutnya euro mendapat tekanan dari data inflasi AS bulan Desember dan pidato Janet Yellen.

Lihat: Theresa May Tegaskan Keputusan Brexit Diserahkan Kepada Parlemen, Redakan Ketegangan Hard Brexit

Pergerakan kurs euro sesi Eropa (17:20:00 WIB) bergerak lemah terhadap dollar AS,  setelah  dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.0714  di  awal   perdagangan sesi Asia,  kini kurs  Euro berada di posisi 1.0683 setelah sempat mencapai posisi tertinggi 1.0715 dan terendah di 1.0676.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center melihat pair EURUSD secara teknikal dapat turun lagi ke kisaran support 1.0660 – 1.0590. Namun jika tidak sampai dan terjadi    koreksi positif maka pair dapat naik kembali menuju kisaran 1.0720-1.0780.

H Bara/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*