Jagung Menguat Sendiri Ditengah Pelemahan Gandum dan Kedelai

Jagung Menguat Sendiri Ditengah Pelemahan Gandum dan Kedelai

Pergerakan harga komoditas pangan biji-bijian pada hari ini (23/1) tercatat mengalami kondisi mixed. Harga jagung menguat sendirian ditengah pelemahan yang terjadi pada harga kedelai dan gandum. Naiknya harga jagung berjangka disebabkan oleh imbas kenaikan harga telur di Amerika Serikat sebesar 25 sepanjang tahun lalu. Kondisi tersebut membawa spekulasi bahwa permintaan terhadap pakan ayam yang berbahan baku jagung akan mengalami kenaikan pada tahun ini.

Disaat yang bersamaan, sentimen positif lainnya datang dari imbas masih anjloknya temperatur di kawasan Midwest, Amerika Serikat yang merupakan wilayah lumbung pangan di Amerika Serikat. New Orleans yang merupakan salah satu negara bagian penghasil jagung saat ini masih memiliki suhu -15 derajat celcius.

Harga jagung berjangka saat ini mengalami kenaikan 0,3% menjadi 4,2625 dollar per bushel. Sedangkan harga gandum berjangka melemah 0,2% menjadi 5,6125 dollar per bushel dan kedelai berjangka melemah 0,1% menjadi 12,795 dollar per bushel.

Untuk perdagangan hari ini, harga jagung beserta dengan gandum dan kedelai diprediksi masih akan rawan terhadap pelemahan dalam jangka pendek. Pergerakan labil yang terjadi pada harga komoditas bijian disebabkan oleh adanya kondisi tarik menarik sentimen antara faktor gangguan produksi dengan permintaan di negara-negara importir.


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*