Jaga Rupiah, BI Gelontorkan Rp 1,7 Triliun dalam 2 Hari

Jakarta -Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar yang cukup besar untuk menjaga nilai tukar rupiah yang tertekan dalam 2 hari terakhir. Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI, mengatakan bank sentral sudah melakukan intervensi senilai Rp 1,7 triliun.

“Anda bisa lihat dari pergerakannya BI, dalam beberapa hari ini intervensi di valasnya lebih besar. Intinya BI melihat pelemahan dalam beberapa hari terakhir ini terlalu berlebihan. Makanya kita intervensi lebih banyak dan (dolar) sudah kembali ke sekitar Rp 12.600,” paparnya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Setelah sempat nyaris menyentuh Rp 13.000, kurs dolar Amerika Serikat (AS) saat penutupan pasar hari ini berada di posisi Rp 12.645. Melemah dibandingkan saat pembukaan pasar yaitu Rp 12.705.

Perjalanan rupiah hari ini cukup berliku. Begitu pembukaan pasar, rupiah bergerak dalam tren melemah. Puncaknya, dolar AS sempat menguat di posisi Rp 12.926.

Namun selepas tengah hari, dolar AS perlahan melemah. Posisi terlemah dolar AS hari ini ada di Rp 12.635.

Salah satu upaya intervensi BI adalah di pasar Surat Berharga Negara (SBN) atau surat utang pemerintah. BI, menurut Perry, melakukan pembelian SBN cukup besar dalam 2 hari terakhir.

“Kita kemarin beli banyak, Rp 1.5 triliun dalam 1 hari. Hari ini, dari pagi tadi kita beli hampir Rp 200 miliar tapi sudah nggak ada lagi,” ungkapnya.

Pembelian SBN sampai Rp 1,5 triliun dalam sehari, lanjut Perry, bisa dibilang luar biasa. “Kemarin memang ada penjualan SBN besar, makanya BI juga belinya besar. Kami beli Rp 1,5 triliun,” katanya.

(hds/hen)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*