Isu ECB Tahan Pergerakan Bursa Eropa

INILAHCOM, London – Menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis pekan ini membuat investor berhati-hati pada perdagangan bursa saham Eropa Senin (17/10/2016).

Investor juga mencermati laporan laba emiten dan mengawasi perkembangan harga minyak. Indeks acuan Eropa Stoxx 600 berakhir turun 0,7 persen dengan semua sektor saham di area negatif. Indeks FTSE turun 0,9 persen, indeks CAC memerah 0,4 persen, indeks DAX menurun 0,7 persen, seperti mengutip cnbc.com.

Gubernur ECB, Mario Draghi dapat memberikan beberapa petunjuk tentang kebijakan pelonggaran kuantitatif yang akan berakhir pada Maret 2017 mendatang. Ekspektasi perpanjangan program tersebut meningkatkan bagi hasil obligasi 10 tahun Jerman ke level tertinggi sejak Juni tahun ini.

Pergerakan bursa Eropa juga seiring perkembangan bursa AS dan bursa Asia setelah mencerna pernyataan Gubernur Fed, Janet Yellen. Fed dapat mempertimbangkan perkembangan ekonomi tekanan tinggi dan membiarkan inflasi terus mengalami peningkatan.

Pernyataan ini membantu dolar meningkat di di perdagangan Eropa. Dolar AS menyentuh level tertinggi sejak Maret namun di akhir perdagangan mengalami aksi ambil untung.

Beberapa analis menyarankan Yellen bisa menyarankan longgar untuk kebijakan moneter lagi. Tetapi sebagian yang lain mengatakan kenaikan suku bunga Desember masih waktu perbaikan untuk penjualan ritel untuk lebih positif. Demikian juga data ketenagakerjaan dari AS dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara semua sektor ditutup lebih rendah pada hari Senin. Sektor perbankan hanya berakhir turun 0,08 persen. Sektor tersebut berada dalam fokus setelah pemegang saham menyetujui merger antara Italia Banco Popolare dan Banca Popolare di Milano (BPM) pada hari Sabtu. Saham BPM berakhir turun 3 persen. Sementara Banco Popolare selesai naik 0,78 persen.

Sementara bank Italia lainnya mendapat dorongan di tengah harapan, kesepakatan ini akan membantu sektor secara keseluruhan. Salah satunya Unicredit, yang ditutup naik lebih dari 2 persen.

Di depan minyak, harga minyak mentah membukukan kerugian karena kekhawatiran atas kelebihan pasokan membebani sentimen. Pada penutupan pasar Eropa, Brent melayang sekitar US$51,31 per barel. Sementara AS WTI terakhir berdiri sekitar US$49,64 per barel.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*