IRESS Nilai Kebijakan Penghapusan Subsidi Premium Dapat Mengancam Perekonomian Masyarakat


shadow

Financeroll – Indonesian Resources Studies (Iress) menilai kebijakan penghapusan subsidi premium yang dilancarkan pemerintah ibarat sebuah jebakan batman yang sewaktu-waktu dapat mengancam perekonomian masyarakat.

Direktur eksekutif Iress Marwan Batubara mengatakan rakyat harus siap-siap menangung risiko jika suatu saat harga minyak dunia tidak lagi murah seperti saat ini.

Harga premium sebesar Rp7.600 per liter terbentuk ketika harga minyak dunia berada di posisi US$60 per barel.

Ini adalah jebakan batman. Sebab yang terjadi kalau harga minyak dunia menembus US$90-US$100 per barel, tentu harga premium akan jauh di atas Rp7.600 per liter.

Berkaitan dengan itu sebaiknya pemerintah terlebih dahulu menyiapkan program-program perlindungan sosial, sarana konversi ke gas, optimalisasi energi alternatif dan juga pengaturan transportasi massal.

Setelah semua itu diatur, barulah kebijakan penghapusan subsidi dijalankan.

Seperti diberitakan, per 1 Januari 2015, pemerintah menetapkan harga baru BBM jenis premium dan solar yaitu masing-masing dipatok Rp7.600 per liter untuk premium dan Rp7.250 per liter untuk solar.

Harga ini lebih rendah dari ketetapan pada 18 November 2014 lalu yang saat itu harga jual premium ditetapkan sebesar Rp8.500 per liter dan Solar Rp7.500 per liter.

Kala itu, harga minyak dunia belum tergelincir cukup parah seperti saat ini yang ada di kisaran US$60 per barel.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*