Iran Sita Kapal Kargo, Harga Minyak Bervariasi

Rabu, 29 April 2015, 07:35 WIB

Reuters

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Harga minyak mentah dunia diperdagangkan bervariasi pada Selasa waktu AS atau Rabu (29/4) di tengah laporan bahwa Iran telah menyita sebuah kapal kargo di perairan teritorial Iran di Selat Hormuz yang merupakan rute transit utama minyak. Kontrak berjangka AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik tujuh sen, menjadi berakhir di 57,06 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni menetap di 64,64 dolar AS per barel, turun 19 sen dari tingkat penutupan Senin. Harga minyak rebound setelah dilaporkan bahwa Iran memerintahkan kapal kargo Maersk Tigris berbendera Marshall Islands untuk berlabuh di Bandar Abbas.

Para pejabat pertahanan AS mengatakan Tigris dipaksa berlabuh setelah sebuah kapal angkatan laut Iran ‘melepaskan tembakan’ di samping haluan kapal. Militer AS memerintahkan sebuah kapal perusak angkatan lautnya ke wilayah tersebut. Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu karena Arab Saudi dan sekutu Teluk-nya mengobarkan operasi militer serangan udara terhadap pemberontak Huthi di Yaman yang didukung Iran.

“Ini bisa menjadi beberapa bentuk pernyataan politik yang menekankan ketidakpuasan Iran terhadap aktivitas koalisi Saudi,” Richard Mallinson, analis geopolitik konsultan Energy Aspects.

Hampir sepertiga dari minyak diperdagangkan di dunia melewati Selat Hormuz yang sempit, yang menghubungkan Teluk kaya minyak ke Samudera Hindia. Para pedagang sedang menunggu laporan persediaan mingguan AS dari Departemen Energi AS pada Rabu.

Stok diperkirakan telah meningkat 2,5 juta barel ke rekor baru dalam pekan yang berakhir 17 April menurut survei para ahli oleh Bloomberg News. Stok minyak mentah naik menjadi 489 juta barel pada minggu sebelumnya, tingkat tertinggi dalam lebih dari 80 tahun.

Redaktur : Dwi Murdaningsih
Sumber : antara

Sesungguhnya Allah SWT mengampuni beberapa kesalahan umatku yang disebabkan karena keliru, karena lupa, dan karena dipaksa (HR Ibnu Majah, Baihaqi, dan lain-lain)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*