Irak Menolak Kesepakatan OPEC, Harga Minyak WTI dan Brent Tertekan

Harga minyak mentah mengawali perdagangan sesi Eropa (24/10) masih menunjukkan penurunan harga sejak awal sesi Asia setelah akhir pekan harga minyak mentah menguat. Profit taking mendera harga minyak dipicu oleh sikap Irak yang tidak mau memangkas produksi minyak mentahnya seperti yang disepakati bersama oleh OPEC.

Irak yang merupakan produsen minyak anggota OPEC terbesar kedua setelah Arab Saudi meminta pengecualian dari kesepakatan bersama tersebut yang telah telah disetujui semua anggota pada tanggal 27 September lalu.  Sikap Irak ini sulit bagi OPEC nuntuk mencapai target pemangkasan produksi untuk mengangkat harga minyak mentah ke atas $100 per barel.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI)  turun  30 sen atau 0,6 persen lebih tinggi pada $ 50,55 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan global Brent turun 24 sen atau 0,5%  menjadi $ 51,54 per barel.

Akhir pekan lalu harga minyak mentah naik mendapat dukungan dari komentar Rusia menegaskan komitmennya untuk bergabung dengan produsen untuk pemotongan produksi. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan dia akan membuat proposal untuk rekannya dari pemimpin OPEC Arab Saudi akhir pekan ini pada langkah-langkah mendukung harga.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun oleh sentimen diatas.  Sehingga harga diperkirakan bergerak dalam kisaran support $ 50,29 -$ 49,81, sedangkan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran resistance $ 51,0-$ 51,33.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*