IPO Terbesar Tahun Ini Ditunda

Jakarta – Perusahaan tambang emas milik Grup Rajawali, PT Archi Indonesia menunda penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham senilai Rp 3-3,9 triliun. Archi semula digadang-gadang menjadi IPO terbesar tahun ini, melampaui IPO saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang sebesar Rp 2,48 triliun.

Penundaan IPO Archi menyusul pelemahan harga emas dunia. Hingga awal November 2014, harga emas di pasar spot turun sebesar 18 persen ke level US$ 1.137.

“Archi memutuskan untuk menarik kembali penawaran lantaran situasi pasar yang kurang kondusif. Manajemen merasa sekarang bukan saat yang tepat untuk masuk ke pasar. Apalagi, mereka belum mendapatkan valuasi harga yang diharapkan,” ungkap seorang bankir seperti dikutip Global Capital, Rabu (3/12).

Menurut dia, Archi memiliki aset-aset bernilai tinggi. Dia memaklumi apabila Archi tidak ingin melepas sahamnya pada harga murah.

Lebih jauh, sumber itu mengatakan, perusahaan tidak menutup kemungkinan akan melakukan penawaran ulang, jika situasi mulai membaik. “Meski begitu, manajemen belum menyampaikan kapan penawaran ulang akan dilakukan,” kata dia.

Ketika dikonfirmasi, Sekretaris Perusahaan Archi Indonesia Edgar Affandi mengaku belum bisa berkomentar banyak. “Besok (hari ini) tunggu keterangan resminya,” ujar dia. Sementara itu, Direktur Utama Danareksa Sekuritas Marciano Herman enggan menjawab. “No comment,” kata dia.

Sebelum penundaan IPO, Archi telah memperpanjang masa bookbuilding selama sepekan, yakni dari 24 November 2014 menjadi 3 Desember 2014. Namun, perpanjangan waktu tetap gagal membentuk harga IPO yang diharapkan.

Archi sebelumnya membuka harga penawaran pada kisaran Rp 1.895-2.445 per saham. Perseroan berniat melepas sebanyak 1,6 miliar saham atau setara 40,4 persen dari modal disetor. Dalam aksi tersebut, perseroan telah menunjuk CIMB Securities Indonesia, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Valbury Asia Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Investor Daily

Penulis: TIM/FMB

Sumber:Investor Daily


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*