Investor Wall Street Mulai Khawatirkan Brexit

INILAHCOM, New York – Saham-saham di Wall Street bergabung dengan aksi jual ekuitas dunia pada Jumat (10/6/2016) waktu AS, karena kekhawatiran pertumbuhan global dan kecemasan tentang Inggris akan keluar dari Uni Eropa (Brexit).

Sektor-sektor yang paling terpukul keras termasuk perbankan, yang berjalan terhuyung-huyung akibat kemerosotan imbal hasil (yield) obligasi, dan sektor energi yang menderita karena penurunan harga minyak.

Para analis mengatakan kekhawatiran pertumbuhan global telah diperburuk oleh referendum “Brexit” pada 23 Juni di Inggris, dengan beberapa jajak pendapat baru menunjukkan peningkatan untuk peluang “meninggalkan” Uni Eropa.

“Orang-orang bergegas untuk keamanan (investasi) dipicu oleh kekhawatiran referendum Inggris,” kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di First Standard Financial.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 119,85 poin (0,67 persen) menjadi ditutup pada 17.865,34.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 19,41 poin (0,92 persen) menjadi berakhir di 2.096,07, sementara indeks komposit Nasdaq merosot 64,07 poin (1,29 persen) menjadi 4.894,55.

Tesla Motors turun 4,6 persen setelah Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengkritik perusahaan yang mendorong pelanggan untuk menandatangani perjanjian menjaga rahasia untuk perbaikan gratis atau diskon.

Masalah tersebut muncul setelah pelanggan mengeluh atas kegagalan suspensi pada sedan Model S. Tesla membantah bahwa ada masalah umum dengan suspensi-suspensinya.

Twitter turun 4,0 persen menjadi 14,02 dolar AS, satu sen di atas terendahnya selama ini dan turun lebih dari 50 persen dari level tertingginya dalam 12 bulan terakhir.

Perusahaan teknologi lainnya dengan kerugian besar termasuk Netflix, yang turun 3,4 persen dan perusahaan biotek Celgene, yang turun 3,0 persen. Apple kehilangan 0,8 persen.

Jaringan toko obat Walgreens Boots Alliance dan Rite Aid masing-masing maju 4,4 persen dan 3,4 persen menyusul laporan New York Post yang mengatakan regulator antitrust AS hampir menyetujui merger mereka.

Mattress Firm Holding, peritel kasur, tenggelam 12,5 persen setelah melaporkan kerugian sebesar 118,9 juta dolar AS pada kuartal pertama. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*