Investor Reaktif, Wall Street Negatif

INILAHCOM, New York – Bursa saham AS di Wall Street pada penutupan perdagangan Kamis (19/5/2016, Jumat waktu Indonesia) dengan spekulasi The Fed menaikkan suku bunga acuan pada bulan Juni 2016.

Indeks Dow Jones turun 0,5% ke 17.435,40, indeks S&P 500 melemah 0,3% ke 2.040,04. Indeks S&P 500 melemah lagi sedangkan indeks Dow Jones masih mencatat kenaikan 0,6% sepanjang tahun ini. Kedua indeks berada di sekitar kenaikan 5% rata-rata perdagangan 52 pekan per 19 Mei 2016.

“Ini benar-benar repricing dengan perkiraan kenaikan Fed berikutnya,” kata Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securiries seperti mengutip dari cnbc.com, Jumat (20/5/2016).

Saat menjelang akhir perdagangan, indeks telah berada di area negatif. Indeks Dow berakhir lebih rendah 91 poin dari penutupan sebelumnya yang tergerus 195 poin. Namun penguatan masih terjadi pada saham Wal-Mart yang mampu naik 9,5% yang mampu menahan kejatuhan indeks lebih dalam lagi. Untuk saham Goldman Sachs mengalami pelemahan terdalam setelah menguat pada perdagangan Rabu kemarin.

Investor mencermari risalah rapat The Fed yang mulai peredar pada Rabu kemarin. Menurut risalah pertemuan Fed pada Rabu waktu AS, para pejabat terbuka untuk kenaikan suku bunga pada Juni, jika perekonomian AS terus membaik.

“Sebagian besar peserta menilai bahwa jika data yang masuk konsisten dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua, kondisi pasar tenaga kerja terus menguat, dan inflasi membuat kemajuan menuju target dua persen, maka kemungkinan akan tepat bagi Komite (Pasar Terbuka Federal/FOMC) meningkatkan kisaran target untuk suku bunga federal funds pada Juni,” menurut risalah.  

Risalah memicu spekulasi pasar bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih dari satu kali pada tahun ini.

“Di sisi ekonomi AS, pada pekan yang berakhir 14 Mei angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman mencapai 278.000, turun 16.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya,” kata Departemen Tenaga Kerja, Kamis waktu AS.

Namun spekulasi kebijakan The Fed ini justru membawa dolar AS dalam penguatan. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,22 persen menjadi 95,286 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,1200 dolar dari 1,1229 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4619 dolar dari 1,4587 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7224 dolar dari 0,7234 dolar.

Dolar dibeli 109,92 yen Jepang, lebih rendah dari 109,93 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9902 franc Swiss dari 0,9861 franc Swiss, dan beringsut naik ke 1,3087 dolar Kanada dari 1,2991 dolar Kanada.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*