Investor Pilih Ambi Untung Harga Minyak Mentah

INILAHCOM, New York – Harga minyak mentah berada di atas US$50 per barel di bulan Desember. Harga ini sulit terjadi sejak Juli 2015.

Namun pada Jumat (23/12/2016) akhir pekan ini, harga minyak mentah memantul ke bawah. Investor memilih uang tunai menjelang libur perayaan Natal dan pergantian tahun menuju 2017.

Minyak mentah jenis Brent turun 0,9 persen ke US$54,55 per barel di bursa ICE Futures London. Sementara di perdagangan di New York Mercantile Exchange, minyak AS jenis WTI juga turun 0,9 persen ke US$53,47 per barel.  

Analis mengatakan sentimen secara keseluruhan tetap positif dengan pasokan minyak global diperkirakan cenderung berkurang. Paling tidak sesuai dengan kesepakatan OPEC dan non-OPEC untuk memangkas produksi minyak mentah. Mereka sepakat mengurangi kuota produksi hingga 2 persen pada bulan lalu.

“Harga minyak berbalik arah sebagai wabah perdagangan yang mengalami aksi ambil untuk menjelang libur Natal,” kata seorang broker di PVM seperti mengutip marketwatch.com.

Banyak investr masih meragukan kesepakatan mengurangi produksi minyak yang dilontarkan OPEC. Pasar menunggu janji mereka untuk mulai mengurangi produksi minyak pada Januari 2017.

Jika pemotongan direalisasikan, rebalancing dari pasar minyak diharapkan dapat mempercepat, dengan permintaan melebihi pasokan. “Kami percaya cerita rebalancing minyak yang terjadi dan harga akan naik di atas $ 60 per barel di 2017,” kata Barnabas Gan, seorang ekonom di OCBC yang berbasis di Singapura.

Menurut Badan Energi Internasional, pertumbuhan permintaan minyak global akan naik sebesar 1,4 juta barel per hari pada tahun 2016, terutama karena permintaan China lebih kuat dari yang diperkirakan. IEA memperkirakan pertumbuhan permintaan global untuk memperlambat menjadi 1,3 juta barel per hari tahun depan.

Pada tahun ini, impor minyak mentah China telah meningkat 14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Para analis mengatakan lonjakan tersebut disebabkan kebijakan baru Beijing dimulai pada pertengahan 2015 yang memungkinkan penyuling independen, yang dikenal sebagai teko, untuk mengimpor minyak mentah dan ekspor produk.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*