Investor Pasar Modal di Manado Naik 56,6%


shadow

Financeroll – Jumlah investor pasar modal di Kota Manado tercatat sebanyak 2.440 nasabah hingga Oktober 2014 atau tumbuh 56,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 1.558 nasabah.

Secara year to date jumlah investor saham meningkat 45,41% dari realisasi Desember 2013 sebanyak 1.678 nasabah.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Manado Fonny The menuturkan salah satu strategi menggaet investor baru adalah melalui sosialisasi kepada kalangan akademisi dengan mendirikan Galeri Investasi BEI.

Menilai kampus menjadi salah satu pintu untuk menggaet investor-investor baru karena mereka termasuk kalangan terdidik. Selama ini, mereka sudah kenal dengan pasar modal tetapi hanya teori, sekarang saatnya praktik.

Saat ini, Galeri Investasi BEI telah berdiri di lima kampus, yakni Universitas Sam Ratulangi, Universitas Klabat, Universitas Negeri Manado, Politeknik Negeri Manado, dan Universitas Katolik De La Salle.

Akan menambah dua lokasi Galeri Investasi BEI di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Eben Haezer.

Kemungkinan STAIN Manado bisa diresmikan bulan ini, sedangkan STIE Eben Haezer kemungkinan tahun depan.

Pertumbuhan jumlah investor itu dinilai membuktikan tingkat kesadaran masyarakat daerah tersebut semakin tinggi terhadap pasar modal.

Sejak membuka kantor perwakilan di sini pada 2007, rata-rata pertumbuhan jumlah investor sekitar 100% per tahun.

Selain tingginya minat masyarakat, sejumlah regulasi yang dikeluarkan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai mampu menggenjot jumlah investor di sejumlah daerah.

Salah satu peraturan yang dinilai berpengaruh positif terhadap penambahan jumlah investor adalah penurunan jumlah lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar.

Di samping itu, peraturan lainnya adalah uang muka rekening efek yang diturunkan dari Rp250.000 menjadi Rp100.000. Saat ini, investor semakin dimudahkan dengan regulasi yang dikeluarkan BEI dan OJK.

Meskipun perkembangan pasar modal di Kota Manado dan sekitarnya cukup baik, namun masih terdapat berbagai hal yang perlu dikembangkan lagi. Salah satunya, menjadi investor cerdas.

Namun akan terus melakukan sosialisasi mengenai pasar modal untuk menggaet lebih banyak lagi investor.

Selain itu sosialisasi akan terus dilakukan sehingga masyarakat akan lebih paham mengenai manfaat besar berinvestasi di pasar modal. Investasi cerdas yakni berinvestasi di pasar modal.

Meskipun demikian, pertumbuhan jumlah investor tidak diimbangi dengan volume transaksi saham yang mengalami penurunan sebesar 9,4% dari Rp963,17 miliar pada Januari-Oktober 2013 menjadi hanya Rp880,37 miliar pada Januari-Oktober tahun ini.

Pada perkembangan lain, PT Sinarmas Sekuritas menargetkan volume transaksi saham di Kota Manado bisa menyentuh angka Rp250 miliar-Rp260 miliar pada tahun depan atau tumbuh sekitar 8%-10% dibandingkan dengan proyeksi tahun ini sekitar Rp240 miliar.

Senior Marketing Sinarmas Sekuritas Cabang Manado Erna Patricia Sumeler mengatakan transaksi saham di Ibu Kota Sulawesi Utara itu relatif stagnan di kisaran Rp20 miliar per bulan.

Hal itu disebabkan mayoritas investor di daerah tersebut lebih cenderung membeli saham golongan bluechip untuk mengurangi risiko terjadinya kerugian.

Menurut mereka, saham bluechip lebih stabil saat pasar modal terguncang. Peningkatan transaksi saham itu bisa direalisasikan dengan menggalakkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pasar modal.

Selama ini, sekuritas dan Bursa Efek Indonesia Perwakilan Manado gencar melakukan sosialisasi, terutama kepada kalangan akademisi, pengusaha, dan kalangan wiraswasta lainnya.

Edukasi ini memang membutuhkan waktu lama. Namun ada harapan langkah mengedukasi masyarakat ini bisa membuahkan hasil secepat mungkin.

Investor saham yang tercatat di Sinarmas Sekuritas Cabang Manado mencapai 170 orang hingga Oktober 2014 atau tumbuh 55,9% dibandingkan dengan Oktober tahun lalu sebanyak 109 investor.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*