Investor meninggalkan emas lagi

JAKARTA. Harga emas kembali turun setelah bank sentral China (PBOC) menyatakan tidak lagi menurunkan nilai tukar yuan. Kekhawatiran pasar yang mereda menjatuhkan emas sebagai safe haven. Pasar, kembali menaruh perhatian pada prospek kenaikan suku bunga Amerika Serikat. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (14/8) pukul 13.45 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2015 di bursa Commodity Exchange turun 0,01% ke level US$ 1.115,40 per ons troi dibandingkan hari sebelumnya. Selama sepekan, harga naik 1,94% dan selama setahun harga telah turun 14,05%.

Menurut Data Tren Permintaan Emas pada kuartal kedua 2015 yang dikeluarkan World Gold Council, permintaan emas menurun di hampir semua sektor sepanjang kuartal II-2015. Total, permintaan emas turun 18% menjadi 914,9 ton di akhir kuartal II. 

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal menilai, investor kembali melihat prospek kenaikan bunga yang akan dilakukan bank sentral AS, Federal Reserve. Kondisi ekonomi dunia lebih stabil mengingat Yunani tengah mengupayakan bailout dan China mengintervensi nilai tukar yuan. 

Pada Rabu (12/8), emas sempat rebound ke level US$1.123,60 per ons troi saat PboC mendevaluasi nilai tukar Yuan. Namun, pada Kamis (13/8), PboC menyatakan bahwa tidak ada hal apapun yang akan membuat Yuan jatuh lebih jauh.

“Yuan sempat pulih dengan devaluasi yuan beberapa hari lalu. Setelah ada pernyataan dari PboC, emas kembali turun karena investor mengalihkan perhatiannya ke dollar,” kata Faisyal.

Faisyal menduga, rilis data ekonomi AS pada Kamis (13/8) mendukung kenaikan suku bunga AS. Rilis data ekonomi itu ialah mengenai data penjualan ritel yang sesuai dengan ekspektasi, tumbuh 0,6% dan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya di 0%.

“Kondisi ekonomi stabil dan peluang untuk kenaikan suku bunga terbuka membuat harga emas kembali turun,” tambah Faisyal.

Editor: Sanny Cicilia


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*