Investor Lokal Lepas Saham, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Rabu (24/9) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, menguat 32 poin menjadi Rp 11.931 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 11.963 per dolar AS.  Faktor eksternal menopang penguatan rupiah. Mata uang dolar AS yang sempat mengalami penguatan cukup cepat dalam beberapa hari terakhir ini masuk dalam fase jenuh beli sehingga rupiah terangkat meski masih dalam kisaran yang terbatas.  Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh ke zona merah di saat-saat  terakhir perdagangan. Aksi jual investor lokal memaksa IHSG turun 14 poin.  Indeks bergerak naik-turun tak lama setelah pembukaan perdagangan.

Pemerintah Amerika Serikat diperkirakan melakukan intervensi agar penguatan dolar AS yang sempat terjadi dalam beberapa hari terakhir ini dapat diredam agar tidak terlalu cepat.  Penguatan dolar AS yang terlalu cepat dapat mengganggu target ekonomi AS, dan memperlambat perbaikan perekonomian ke depannya. Kondiasi itu menjadi salah satu faktor mata uang rupiah berada dalam area penguatan.

Belum banyak beredar sentimen yang mampu menopang. Pelaku pasar masih wait and see terhadap kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, serta pelantikan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019.

Selain itu, pelaku pasar uang di dalam negeri juga sedang menanti realisasi pembangunan infrastruktur pada pemerintahan baru mendatang.  Kondisi di dalam negeri akan membuat pergerakan mata uang rupiah bergerak dalam kisaran yang terbatas.  Seiring transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah Bank Indonesia mata uang lokal ini juga bergerak menguat menjadi Rp 11.976 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 11.987 per dolar AS.

Dari bursa saham, menutup perdagangan Sesi I, IHSG naik 10,933 poin (0,21%) ke level 5.199,047 dibantu perburuan saham investor lokal. Minimnya sentimen positif membuat Indeks bergerak datar.  Aksi beli investor domestik berhasil membawa indeks bertahan di zona hijau. Meski poin yang dicetaknya masih tipis namun indeks sempat menanjak kembali ke level 5.200.

Pada akhir perdagangan, Rabu (24/9), IHSG terkoreksi 14,107 poin (0,27%) ke level 5.174,007. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 4,957 poin (0,56%) ke level 878,714.  Investor lokal mencatat penjualan bersih dengan volume transaksi yang cukup aktif. Sedangkan investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net buy) senilai lebih dari Rp 300 miliar di pasar reguler.

Tercatat perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 190.662 kali dengan volume 5,8 miliar lembar saham senilai Rp 4,3 triliun. Sebanyak 177 saham naik, 117 turun, dan 87 saham stagnan.  Bursa regional menutup perdagangan sore ini dengan mixed, sebagian melemah dan sisanya masih bisa menguat. Kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia menghambat transaksi di pasar saham Asia.

Sementara situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:  Indeks Nikkei 225 melemah 38,45 poin (0,24%) ke level 16.167,45, Indeks Hang Seng naik 88,77 poin (0,37%) ke level 23.925,84, Indeks Komposit Shanghai melonjak 33,86 poin (1,47%) ke level 2.343,57, dan Indeks Straits Times turun 7,83 poin (0,24%) ke level 3.290,26. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*