Investor Berburu Minyak Mentah di Harga Murah

INILAHCOM, Singapura – Harga minyak pulih lagi pada perdagangan Kamis (23/3/2017) di pasar Asia setelahjatuh pada sesi sebelumnya. Tetapi pasar tetap berada di bawah tekanan karena persediaan minyak mentah Amerika membengkak dan meningkatnya output OPEC dibalik usaha penurunan produksi global.

Minyak berjangka Brent, berada di US$51,02 par barel naik 38 sen atau 0,8% dari penutupan terakhir. Hal ini terjadi setelah Brent sempat turun di bawah US$50 per barel pada Rabu (22/3/2017) untuk pertama kalinya sejak November.

Minyak berjangka West Texas Intermediate naik 38 sen atau 0,8% pada US$48,42 per barel setelah berada di suport US$74 semalam.

Dikutip dari cnbc.com, analis mengatakan Brent telah menemukan dukungan teknis sekitar US$50 barel dan didorong oleh trader yang mengambil posisi jangka panjang setelah minyak mentah mencapai posisi terendah setelah berbulan-bulan, pada perdagangan semalam.

Meskipun alami bounce, pedagang mengatakan pasar tetap berada di bawah tekanan, disebabkan karena persediaan Amerika yang tingi dan keraguan bahwa upaya OPEC untuk memangkas produksi untuk mengekang overhang pasokan bahan bakar global.

Greg McKenna, kepala strategi pasar di AxiTrader mengatakan bahwa OPEC akan underwriting rencana investasi dan kembali berkompetisi dengan minyak mentah Amerika.

McKenna mengatakan mengatakan bahwa ada risiko penurunan harga minyak lebih lanjut karena output Amerika dan sedikitnya kepatuhan dari beberapa produsen untuk mengurangi jum;ah produksi minyaknya.

Administrasi Informasi Enegri (EIA) mengatakan persediaan minyak AS naik hampir 5 juta barel ke rekor 533,1 juta barel pekan lalu, jauh melampaui perkiraan yang hanya sebesar 2,8 juta barel.

Pasokan tertinggi terjadi karena produksi minyak AS telah meningkat lebih dari 8% sejak pertengahab 2016 menjadi lebih dari 9,13 juta barel per hari ke tingkat yabg sebanding dengan akhir 2014, saat kemerosotan pasar minyak mulai terjadi.

Ada juga pertanda pembengkakan pasar di Asia, karena impor minyak China yang merosot 76,6% dari tahun sebelumnya di 1,06 juta ton. Espor diesel bulan lalu melonjak 66,7% yang sebelumnya sebesar 1,32 juta ton.

China mengimpor hanya 7.245 ton bensin pada Februari, jatuh 94% dari periode yang sama tahun lalu. Impor diesel turun 52% dari tahun lalu menjadi 50 ribu ton. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*