Investor Asing Lepas Saham, Pasar Uang Domestik Melemah



Financeroll – Pergerakan nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (10/10) sore, melemah 37 poin menjadi Rp 12.223 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.186 per dolar AS.  Situasi politik di Indonesia masih menjadi sentimen negatif bagi mata uang Rupiah terhadap dolar AS.  Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 30 poin di tengah perdagangan yang sepi. Dana asing kembali keluar lantai bursa nilainya sekitar Rp 600 miliar.

Pelaku pasar masih menilai negataif kondisi politik di Indonesia. Sebenarnya, fundamental domestik baik, inflasi masih terjaga sekitar 4,53 persen, cadangan devisa sebesar 112 miliar dolar AS.  Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan juga masih bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Sentimen global itu tidak sampai menyebabkan rupiah menembus Rp12.000 per dolar AS. Gubernur The Fed Janet Yellen pernah membuat mata uang ’emerging market’ termasuk rupiah merosot tetapi tidk sampai menembus Rp12.000.  Kondisi Indonesia tidak jauh berbeda dengan India. Setelah India memiliki Perdana Menteri baru yang diharapkan pasar, kondisi pasar keuangan disana cenderung membaik. Diharapkan Indonesia sama seperti itu menyusul harapan yang cukup positif terhadap pemerintahan baru nanti.

Mata uang rupiah masih akan berada dalam tren pelemahan selama suhu politik di dalam negeri masih panas. Sentimen dolar AS di eksternal cenderung melemah menyusul jadwal kenaikan suku bunga AS tidak lebih cepat dari perkiraan, sementara di dalam negeri indeks dolar AS masih menguat, itu menandakan kondisi sentimen domestik yang membayangi mata uang rupiah.  Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat (10/10) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 12.207 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 12.190 per dolar AS.

Dari bursa saham, aksi jual saham langsung muncul sejak pembukaan perdagangan. Indeks sempat jatuh hingga ke titik terendahnya hari ini di level 4.933,385.  Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG terpangkas 37,625 poin (0,75%) ke level 4.954,254 akibat aksi jual yang terjadi sejak pagi tadi. Saham-saham unggulan dan lapis dua jadi sasaran aksi jual.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (10/10), IHSG berkurang 30,919 poin (0,62%) ke level 4.962,960. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 5,720 poin (0,68%) ke level 838,676.  Saham-saham konsumer bisa bertahan positif berkat aksi beli selektif. Sayangnya sembilan sektor lainnya melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah.

Transaksi investor asing sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 621,745 miliar di pasar reguler dan negosiasi.  Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 170.027 kali dengan volume 3,965 miliar lembar saham senilai Rp 4,2 triliun. Sebanyak 73 saham naik, 211 turun, dan 79 saham stagnan. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*