Investor Asing Lepas Saham, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

Financeroll – Pada perdagangan Kamis (2/10) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta  menguat 26 poin menjadi Rp 12.099 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.125 per dolar AS.  Data ekonomi domestik yang telah dirilis kemarin  Rabu  (1/10) diperkirakan baru direspon hari ini sehingga nilai tukar rupiah kembali berada dalam area positif meski dalam kisaran terbatas.  Sementara   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergerus  hingga 140 poin pasca terpilihnya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang baru. Investor asing memilih keluar  dari lantai bursa membawa  uang 1,6 triliun.  Menutup perdagangan Sesi I, IHSG terjun 96,692 poin (1,88%) ke level 5.044,221 lantaran  makin banyak saham yang kena koreksi.

Meskipun  Indonesia kembali mengalami defisit neraca perdagangan, namun membaiknya kinerja ekspor yang mengalami kenaikan sebesar 10,63 persen dapat meredakan kekhawatiran terhadap perbaikan neraca perdagangan Indonesia.  Tingkat inflasi pada September 2014 yang tercatat sebesar 0,27 persen, juga lebih baik dari estimasi kalangan pelaku pasar yang berada di sekitar 0,31 persen. Inflasi tahun kalender (Januari-September) 2014 tercatat 3,71 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2014 terhadap September 2013) sebesar 4,53 persen.

Aktivitas manufaktur dan ekspor Indonesia mengalami kenaikan, PMI (Purchasing Managers Index) manufaktur Indonesia naik dari 49,5 di bulan Agustus ke 50,7 di bulan September tahun ini.  Kembali munculnya kecemasan investor akan kemampuan Presiden Indonesia berikutnya dalam menjalankan program reformasi struktural yang dicanangkannya diperkirakan mengalami kendala.

Dari bursa saham, sejumlah saham unggulan jadi sasaran aksi jual. Seluruh indeks sektoral jatuh ke teritori negatif dengan koreksi rata-rata lebih dari satu persen.  Pada akhir  perdagangan, Kamis (2/10) IHSG terjun 140,104 poin (2,73%) ke level 5.000,809. Sementara Indeks LQ45 amblas 27,952 poin (3,21%) ke level 842,858.

Transaksi investor asing sore ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 1,6 triliun di pasar reguler.  Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 285.234 kali dengan volume 4,5 miliar lembar saham senilai Rp 6,4 triliun. Sebanyak 41 saham naik, 296 turun, dan 52 saham stagnan.

Sejumlah saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Centex (CNTX) naik Rp 1.500 ke Rp 17.000, Waran Sarana (SUPR-W) naik Rp 650 ke Rp 3.850, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 350 ke Rp 26.400, dan Renuka (SQMI) naik Rp 165 ke Rp 1.250.

Selain itu, sentimen negatif juga datang dari pasar saham Wall Street yang semalam terkoreksi akibat virus ebola yang sudah menyebar hingga ke AS. Investor pun lakukan jual panik merespons hal ini, termasuk bursa-bursa di Asia.  Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:  Indeks Nikkei 225 terjun 420,26 poin (2,61%) bebas ke level 15.661,99 dan  Indeks Straits Times anjlok 34,11 poin (1,05%) ke level 3.229,98. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*