Financeroll – Perlambatan ekonomi di kuartal II/2014 lalu justru disambut dengan nada positif oleh investor, khususnya mereka yang berasal dari luar negeri.Kepala Ekonom Bank Mandiri mengatakan kontraksi pertumbuhan ini mensinyalkan bahwa penyelesaian masalah struktural menuju ke arah yang benar.
Mereka merasa lebih nyaman karena permasalah struktural bisa diatasi. Malah lebih bagus.
Sebelumnya Menteri Keuangan M. Chatib Basri juga mengemukakan hal yang senada. Orang pada tertarik semua walaupun dibilangnya Indonesia bahaya.
Awal bulan ini Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal II/2014 ada di level 5,12%. Angka ini melemah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu saat pertumbuhan mencapai 5,76%.
Menanggapi hal ini, pemerintah mengungkapkan bahwa hal tersebut adalah konsekuensi dari kebijakan uang ketat yang diterapkan oleh pemerintah. Langkah itu diambil untuk mengerem importasi dan mempersempit defisit neraca transaksi berjalan.
Peneliti dari Aspirasi Indonesia Research Institute mengatakan perlambatan ekonomi memang menguntungkan bagi para investor.
Perlambatan ekonomi dan pelemahan nilai tukar bisa membuat keuntungan investor asing lebih besar.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind