Investoar Asing Mele[as Saham, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif


shadow

FinancerollPada perdagangan akhir pekan, Jumat (29/5)  nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta hingga siang bergerak menguat sebesar 30 poin menjadi Rp 13.193 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.223 per dolar AS.  Meski sentimen dari the Fed (Bank Sentral AS) mengenai kenaikan suku bunga pada tahun ini masih cukup kuat, kenaikannya diperkirakan tidak akan terlalu ekstrim sehingga membuat laju dolar AS menjadi terbatas dengan potensi pelemahan.  Sementara  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 21 poin di akhir pekan. Investor asing kembali melepas saham.  Indeks bergerak fluktuatif dalam rentang yang tipis. Indeks sempat menyentuh titik tertinggi di 5.252,205 sebelum jatuh lagi ke zona merah.

Sebagian pelaku pasar mengharapkann bahwa masalah utang Yunani akan segera terselesaikan seiring dengan akan dibuatnya konsep atau draft perjanjian untuk bantuan kepada Yunani, situasi itu memberikan amunisi yang cukup positif bagi laju mata uang euro sehingga berdampak pada rupiah.  Kurs rupiah mampu memanfaatkan sentimen yang ada untuk bergerak naik. Diharapkan penguatan rupiah ini dapat berlanjut.  Dari dalam negeri, beberapa proyek infrastruktur telah melakukan “ground breaking” (peletakan batu pertama), situasi itu dapat mendorong perekonomian tumbuh dan dapat menjadi salah satu penopang mata uang rupiah.

Di sisi lain, data klaim pengangguran Amerika Serikat yang menunjukkan jumlah klaim bertambah menjadi salah satu penekan mata uang dolar AS.  Kenaikan jumlah klaim pengangguran itu berpotensi mendorong mundur ekspektasi waktu kenaikan suku bunga oleh the Fed.

Dari bursa saham, menutup perdagangan Sesi, IHSG menipis 10,519 poin (0,20%) ke level 5.226,882 di tengah perdagangan yang fluktuatif. Investor domestik masih getol berburu saham. Hanya satu sektor yang bertahan positif, yaitu infrastruktur. Saham-saham konsumer jatuh cukup dalam gara-gara dilepas investor asing.  Pada penutupan perdagangan akhir pekan  IHSG ditutup turun 21,022 poin (0,40%) ke level 5.216,379. Sementara Indeks unggulan LQ45 ditutup melemah 6,089 poin (0,67%) ke level 904,133.  Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 172,293 miliar di seluruh pasar.

Tercatat, perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 247.157 kali dengan volume 9,188 miliar lembar saham senilai Rp 10,455 triliun. Sebanyak 120 saham naik, 168 turun, dan 83 saham stagnan.  Volume dan nilai perdagangan hari ini melonjak setelah adanya beberapa penjualan saham di transaksi negosiasi yang nilainya cukup besar, di antaranya saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Puridelta Lestari Tbk DMAS, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Di sisi lain, bursa-bursa di Asia menutup perdagangan sore ini dengan rata-rata melemah. Pelaku pasar di Asa terimbas sentimen negatif dari Wall Street semalam. Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore hari ini, antara lain: Indeks Nikkei 225 naik tipis 11,69 poin (0,06%) ke level 20.563,15, Indeks Hang Seng turun 30,12 poin (0,11%) ke level 27.424,19,  Indeks Komposit Shanghai berkurang 8,52 poin (0,18%) ke level 4.611,74, dan  Indeks Straits Times melemah 31,43 poin (0,92%) ke level 3.386,34. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*