Intiland Yakinkan Investor Tidak Akan Tambah Utang, DILD Masih Lanjutkan Rally

Intiland Yakinkan Investor Tidak Akan Tambah Utang, DILD Masih Lanjutkan Rally

PT Intiland Development Tbk berusaha menjaga kesehatan keuangannya di tengah berbagai tekanan yang menimpa sektor properti pada tahun 2014 ini. perseroan berjanji akan mempertahankan level rasio utang terhadap ekuitasnya sebesar 40 hingga 50 persen.  untuk mencapai angka tersebut, berarti perseroan harus menahan untuk menarik utang baik dari perbankan maupun obligasi.

Perseroan tahun ini hanya akan menggunakan fasilitas kredit yang hingga saat ini masih tersedia sebesar Rp. 700 miliar. melihat total utang perseroan pada kuartal III 20013 sebesar Rp. 996,33 miliar, sudah mencapai 24 persen dari total ekuitas yang tercatat sebesar Rp. 4,22 triliun.

Dengan demikian, jika utang ditambah dengan fasilitas kredit sebesar 700 miliar, diperkirakan rasio utang perseroan masih berada di kisaran 40 persen atau sesuai dengan apa yang ditargetkan. Sebagai tambahan informasi, tahun ini DILD menganggarkan capex sebesar 1,5 triliun yang akan dipenuhi dengan kas internal sekitar 60 persen. artinya perseroan masih membutuhkan dana eksternal sekitar Rp. 600 miliar untuk memenuhi capexnya tahun ini.

Diperkirakan fasilitas kredit yang akan diambil perseroan sebesar Rp. 600 miliar dan dengan demikian masih tersisa Rp. 100 miliar yang bisa digunakan untuk tahun-tahun selanjutanya. Dengan kondisi saat ini dapat dikatakan keuangan emiten ini masih berada dalam kategori yang sehat dan cukup baik untuk dijadikan pilihan investasi.

Kesan positif dari kesehatan keuangannya juga tergambar dari pergerakan harga sahamnya di bursa yang masih memperlihatkan tren bullish. Pada perdagangan kemarin DILD menguat 10 poin dari harga pembukaan ke Rp. 346. Sementara hari ini DILD masih melanjutkan tren positifnya dengan menguat ke Rp. 349.

Positifnya pergerakan harga juga didukung oleh indikator teknikal. indikator MACD tunjukan pergerakan yang meningkat pada area yang positif, stochastic juga menunjukan pergerakan yang sama namun sudah berada pada wilayah jenuh jual, sementara RSI masih terus menguat di area tengah berusaha menembus level 70 persen.

Dengan dukungan dari indikator teknikal, diperkirakan harga msih terus dapat mengalami penguatan menuju target resistance pada Rp. 355. Namun posisi yang sudah mulai jenuh beli juga berpotensi melemahkan harga menuju target support di Rp. 335.  

(an/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*