Insentif-Disinsentif Untuk Kredit UMKM Dinilai Tepat


shadow

Financeroll – Ekonom menilai langkah Bank Indonesia (BI) memberikan insentif dan disinsentif untuk kredit sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tepat.

Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ryan Kiryanto menilai langkah BI mengenakan insentif dan disinsentif tersebut akan mendorong pertumbuhan bisnis sektor UMKM sehingga mampu menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Nantinya tidak ada lagi alasan bagi bank untuk tidak patuh. Bank-bank bisa memilih opsi penyaluran langsung atau pola channeling dengan bank lain termasuk BPD dan BPR.

Adapun, BI kini tengah mengkaji bentuk yang tepat untuk menggenjot kualitas dan kuantitas kredit UMKM, salah satunya melalui pemberian insentif dan disinsentif. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mencontohkan bentuk insentif yang tengah dikaji berupa penambahan jasa giro bagi bank yang telah menyalurkan 5% dari outstanding kredit ke sektor UMKM per akhir 2015.

Dari data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan total baki debet kredit ke sektor UMKM yang disalurkan bank umum mencapai Rp654,52 triliun pada Oktober 2014 atau tumbuh 11,08% dari Rp589,22 triliun di bulan yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, SPI juga mencatat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit UMKM tumbuh lebih agresif atau sebesar 25,86% dari Rp21,03 triliun pada Oktober 2013 menjadi Rp26,48 triliun di periode yang sama tahun lalu.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*