Inilah Saham-saham Pilihan Senin (28/11/2016)

INILAHCOM, Jakarta-Pada perdagangan Senin (28/11/2016), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih bergerak mixed cenderung tertekan kembali.

Terutama, kata analis, jika aktivitas sektor manufaktur sepekan ke depan dirilis turun sesuai ekspektasi 48,7 dari sebelumnya 49,86 dan tingkat inflasi 3,31% dari 3,1%. Inilah saham-saham pilihannya.

Analis PT Reliance Securities Tbk, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah mengatakan, dengan tertekannya IHSG awal pekan, investor diharapkan mencermati saham-saham di sektor pertanian dan pertambangan. Kedua sektor tersebut masih akan menjadi primadona mengikuti harga komoditas yang cenderung uptrend.

Kondisi tersebut terjadi di saat ketidakpastian sentimen global dan cuaca dingin di sebagian belahan dunia. “Antisipasi investor asing di akhir tahun menjelang kenaikan tingkat suku bunga di AS masih akan membuat rupiah tergerus dan capital outflow terus mengalir,” ujar dia di Jakarta, Minggu (27/11/2016).

Ia menyebutkan, secara teknikal, IHSG masih tergolong aman bergerak di atas Moving Average (MA)200 dan bullish trend hingga saat ini. Meskipun demikian indikator stochastic dan RSI memberikan signal pelemahan lebih lanjut.

Kisaran pergerakan IHSG akan berada pada level 5.060-5.230. Sentimen IHSG, kata dia, menjelang awal bulan adalah data ekonomi yang menjadi sentimen pasar cukup banyak.

Di antara sentimen-sentimen tersebut adalah data tingkat inflasi di seluruh dunia dan indeks kinerja sektor manufaktur dan jasa di AS dan China. Data-data tersebut akan menjadi fokus.

“Investor juga akan memfokuskan diri pada data-data ekonomi di AS dan tingkat pertumbuhan guna melihat kesehatan ekonomi AS menghadapi peningkatan biaya pinjaman yang kabarnya akan terjadi pada bulan depan,” katanya.

Pada perdagangan Jumat (25/11/2016), pasar kembali diterjang sentimen prospek naiknya suku bunga di AS dan nilai tukar mata uang emerging market pun terseok-seok tak terkecuali rupiah yang melemah 0,50% terhadap dolar AS hingga memicu kekhawatiran investor asing.

IHSG melemah cukup dalam dan capital outflow yang terjadi hingga akhir pekan pun sangat tinggi dilevel Rp2,72 triliun rupiah. IHSG ditutup naik 14,48 poin sebesar 0,28% di level 5.122,10 di akhir pakan namun pergerakan mingguan IHSG justru ditutup melemah 48,01 poin sebesar 0,9%. “Minimnya sentimen dari dalam negeri melepas aksi jual yang cukup besar dipekan ini,” papar dia.

Sementara itu, mayoritas bursa di Asia minggu lali, lanjut dia, cenderung bervariasi. Pergerakan menguat terjadi pada indeks saham di China dan Jepang. Sedangkan emerging market cenderung mixed tertekan.

Sentimen data aktivitas impor yang meningkat membuat pelemahan pada nilai tukar yen sehingga memicu pembelian aset ekuitas di Jepang.

Aksi optimis investor terhadap prospek perjanjian OPEC pun berhasil menekan USD pada pekan ini. Harga minyak naik di tengah pekan mayoritas bursa di Asia pun bergerak menguat di atas 1%.

“Tidak hanya bursa Asia yang cenderung optimis diawal pekan hingga tengah pekan. Bursa Eropa pun dibuka menguat mengiringi beberapa data pertumbuhan GDP di negara-negara zona eropa yang rilis cenderung stabil,” jelas dia.

Di atas semua itu, ia menyodorkan saham-saham yang dapat dicermati dalam sepekan di antaranya:

1. Saham ASII dengan support-resistance Rp7.300-8.000;

2. Saham BBNI dengan support-resistance Rp5.000-5.400;

3. Saham BMRI dengan support-resistance Rp10.000-10.650;

4. Saham ITMG dengan support-resistance Rp15.600-18.000;

6. Saham MAIN dengan support-resistance Rp1.250-1.400;

7. Saham MDLN dengan support-resistance Rp335-370; dan

8. Saham UNVR dengan support resistance Rp39.700-41.500. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*