INILAHCOM, New York – Harga emas berjangka telah naik 4,1 persen di awal tahun 2017 ini. Penguatan berlanjut tersebut diduga terinspirasi gambar presiden terpilih, Donald Trump dalam ponsel pintar berlapis emas.
Sejak pergantian tahun 2017, emas berjangka telah naik 4 persen lebih. Kenaika ini seiring dengan kenaikan indeks Dow Jones 0,7 persen, kenaikan indeks S&P 1,4 persen dan indeks Nasdaq sekitar 3 persen.
Namun prospek emas dan logam mulia tidak begitu cerah dalam naungan Mr Trump. Trump yang memenangkan pilpres AS pada 8 November 2016 lalu, secara teori akan fokus pada pertumbuhan ekonomi, meningkatkan inflasi. Langkah ini akan meningkatkan pergerakan dolar di pasar valas.
Kondisi tersebut menjadi kabar buruk bagi aset safe haven seperti emas karena nilainya akan turun bila dolar terus melambung tinggi. “Saya tidak terkejut dengan membandingkan kinerja pasar emas dan pasar saham AS tahun 2017. Reli panjang pada akhir tahun lalu sebagian ditopang ekspektasi Trump sebagai presiden akan dapat meningkatkan perekonomian. Ini yang dimanfaatkan para manajer investasi untuk mendapatkan cuan lebih di akhir tahun,” kata analis CMC Markets, Colin Cieszynski seperti mengutip marketwatch.com.
“Hal ini terjadi seperti Dow yang mendekati level psikologis 20.000,” tambahnya.
Gagasan terhadap stimulus fiskal telah meningkatkan semangat bagi indeks untuk melakukan reli. Apalagi Trump juga menawarkan pengurangan pajak dan pelonggaran beberapa aturan. Namun saat ini pasar mulai meragukan presiden terpilih tersebut memberikan kebijakan fiskal.
Faktor kekecewaan tersebut mungkin dapat menawarkan ruang bagi emas untuk melakukan penguatan. Tetapi tidak dalam waktu dekat.
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind