Inilah Pesan Soros Jelang Referendum Inggris

INILAHCOM, New York – Investor kelas dunia, George Soros menilai jika Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa maka akan memicu aksi jual terhadap pound, penurunan pendapatan warga dan menuju resesi ekonomi.

Inggris hanya beberapa hari lagi untuk menentukan nasibnya. Warganya akan melakukan referendum pada Kamis (23/6/2016). Soros menekankan untuk menimbang-nimbang lagi konsekuensinya, menjelang penentuan nasib tersebut.

“Terlalu banyak yang percaya suara meninggalkan Uni Eropa tidak akan berpengaurh terahdap posisi keuangan pribadi mereka,” katanya seperti mengutip cnbc.com, Selasa (21/6/2016).

Bahkan Soros memiliki perhitungan sendiri dengan rata-rata pendapatan per umah tangga akan hilang antara 3.000 hingga 5.000 poundsterling per tahun atau sekitar US$4.400 sampai dengan US$7.335. Soros mencoba membantah persepsi beberapa lembaga berwenang seperti Bank of England dan IMF soal dampak referendum Kamis besok.

Soros memiliki track record soal fluktuasi mata uang Inggris ini. Dia pernah membuat heboh dengan pound pada tahun 1992. Saat ini Soros memprediksi dengan Brexit memicu penurunan 15-20 persen mata uang negara tersebut.

Pada tahun 1992, saat pound jatuh dia membantu memulihkan dalam jangka panjang. Pemulihannya dengan suku bunga yang rendah. Menurutnya, devaluasi akan tidak sehat bagi ekonomi.

Fokus Soros saat ini adalah Bank of England tidak dapat menurunkan suku bunga yang sudah rendah. Ingris memiliki defisit transaksi berjalan yang besar. Ini memungkinkan tidak ada aluran dana yang masuk.

Mata uang yang rendah tidak akan membantu ekspor. Karena Brexit memicu ketidakpastian perdagangan. “Saya ingin orang tahu apa konsekuensi meninggalkan Uni Eropa sebelum mereka memberikan suara,” tegasnya.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*