Inilah Penyelamat Keuangan PT Vale Indonesia

INILAHCOM, Jakarta – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menjelaskan beban pokok  pendapatan perseroan terus  turun 18% di  tahun  2016 dibandingkan tahun 2015.

Hal ini memberikan topangan dalam menghadapi harga nikel yang rendah, yang turun 22% dari tingkat harga di tahunyang 2015. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Kamis (23/2/2017).

“Dengan kinerja biaya yang membaik membantu kami mencatat laba dan EBITDA positif meskipun banyak tantangan yang kita hadapi sepanjang tahuninitermasuk kondisi pasar nikel yang sangat menantang,” kata Nico Kanter, CEO dan Presiden Direktur Perseroan.

“Pengalaman ini menunjukkanpentingnya Perseroan tetap  fokus pada optimalisasi kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya. Kami  percaya bahwa harga nikel ditahun 2017 masih akan berada pada tingkat yang rendahterutama karena masih tingginy apersediaan baik di London Metal Exchange  (LME) dan maupun di Shanghai Future Exchange (SHFE).

Selain itu adanya ketidakpastian di pasar nikel lobal mengenai apakah kuota ekspor bijih dari Indonesia akan menambah volume atau sekadar menggantikan pasokan  bijih dari Filipina ke Cina yang semakin berkurang.

Penurunan beban pokok pendapatan di tahun 2016 didorong terutama oleh penurunan biaya-biaya bahan bakar, bahan  pembantu danjasa yang sedikit banyak terkompensasi  oleh kenaikan biaya-biaya karyawan,depresiasi,  amortisasi dan deplesi. Biaya bahan bakar, yang  mengalami penurunan sebesar 38%, memberikan kontribusi  lebih dari 47% dari penurunanbeban pokokpendapatan.

Perseroan berhasil mencapai tingkatan konsumsi bahan  bakar yang lebih efisiendi tahun tersebut di mana baik konsumsi Minyak Berkadar  Sulfur Tinggi(“HSFO”) dan diesel per metrik ton nikel dalam matte yang diproduksi. Pada saat yang bersamaan biaya mereka juga turun sebesar 24% untuk diesel dan 34% untuk HSFO.  

“Selain mendapat keuntungan dari harga minyak dunia yang  rendah, kami juga memperbaiki praktik  pengadaan  kami,terutama untuk pembelian bahan strategis sepertidiesel dan HSFO.”

Secara triwulanan, volume penjualan Perseroan di triwulan keempat tahun 2016, 5% lebih tinggi dari volume penjualan di triwulan ketiga 2016 meskipun produksi menurun 10% di periode tersebut. Peningkatan harga realisasi nikel rata-rata di 4T16 sebesar 7% berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan
sebesar 13% dibandingkan pendapatan di triwulan sebelumnya.

Beban pokok pendapatan per metrik ton nikel dalam matte yang dijual di kuartal keempat 2016 meningkat sebesar 9% dari triwulan sebelumnya.  Hal ini disebabkan karena terjadinya kegagalan trafo di salah satu tanur sebagaimana yang disampaikan dalam Laporan Produksi  yang dikeluarkan pada tanggal 16 Februari 2017. Hal ini mengakibatkan produksi lebih rendah dari rencana yang ditetapkan. 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*