Inilah Pemicu Pelemahan di Bursa Asia

INILAHCOM, Singapura – Pelemahan yang terjadi di Wall Street telah membebani perdagangan bursa saham di Asia pada Kamis sesi pagi (27/4/2017). Investor menunggu rencana pengajuan pajak secara rinci dari Trump.

Investor mengajukan mengharapkan informasi yang detail tentang perubahan sistem pajak termasuk penurunan tingkat pajak perusahaan dari 35 persen menjadi 15 persen. Walaupun rencana tersebut akan meningkatkan defisit anggaran.

“Setelah tersebarnya rumor tersebut, investor AS menjual setelah pembukaan rencana pajak Presiden Trump,” Kepala Strategis Pasar Saham CMC Markets, Michael McCarthy mengatakan dalam sebuah catatan.

“Meskipun respon awalnya positif, pasar yang menjulang dekat memicu kepanikan kecil. Pertanyaan kunci bagi investor Asia Pasifik berkisar pada potensi pembalikan sentimen untuk menghapus keuntungan kemarin,” katanya, menambahkan bahwa penguatan dolar Bisa bekerja melawan pasar regional kecuali Jepang.

Indeks acuan Jepang Nikkei 225 turun 0,24 persen pada hari Kamis. Sementara itu, Bank of Japan mempertahankan, seperti yang diperkirakan secara luas, namun meningkatkan perkiraan ekonominya.

ASX 200 secara efektif datar, diperdagangkan lebih tinggi sebesar 0,04 persen. Selama di Korea Selatan, Kospi diperdagangkan 0,28 persen lebih rendah karena perusahaan besar melaporkan pendapatan, seperti mengutip cnbc.com.

Samsung Electronics mengatakan bahwa laba kuartal pertama adalah yang terbaik sejak 2013 karena pendapatan yang solid dari segmen chip memori. Saham Samsung awalnya turun lebih dari 1,8 persen setelah perusahaan mengatakan tidak akan memperkenalkan struktur perusahaan induk. Saham kemudian kembali diperdagangkan 1,26 persen lebih tinggi.

Saham unit lain yang terdaftar di Samsung diperdagangkan melemah menyusul berita bahwa perusahaan tidak akan melakukan restrukturisasi. Samsung SDI turun 1,43 persen, Samsung Engineering turun 3,77 persen dan Samsung C & T turun 6,46 persen.

Bursa saham di China lebih besar juga berwarna merah. Shanghai Composite turun 0,42 persen setelah jatuh sekitar 1,3 persen pada sesi sebelumnya. Sementara Shenzhen Composite 0,73 persen bergerak lebih rendah sehingga telah turun 1,778 persen sebelumnya. Indeks Hang Seng Hong Kong turun sebesar 0,04 persen.

Dolar diperdagangkan pada 98,869 di pasar uang Asia. Greenback diperdagangkan pada 111,22 melawan yen. Sementara itu, Aussie / dollar menguat setelah jatuh untuk tiga sesi berturut-turut, diperdagangkan pada US$ 0,7484 pada pukul 11:25 pagi HK / SIN.

Untuk harga minyak AS jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 0,58 persen menjadi diperdagangkan pada US$49,33 per barel. Sementara kontrak berjangka minyak mentah Brent turun 0,48 persen menjadi diperdagangkan pada US$51,57 per barel.

Di sisi ekonomi, Korsel memperkirakan GDP Q1 tumbuh 0,9 persen dibanding triwulan sebelumnya karena membaiknya ekspor dan investasi.

Sementara itu, keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa diperkirakan akan berlanjut pada hari Kamis.

Di Amerika Serikat, indeks utama ditutup sedikit lebih rendah. Investor saham di Wall Street memberikan beberapa keuntungan mereka setelah rencana pajak Trump digariskan. Indeks Dow Jones berakhir 0,1 persen atau 21,03 poin lebih rendah hingga berakhir di 20.978,09.
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*