Inilah Pemicu Kenaikan Harga Minyak di Pasar Asia

INILAHCOM, Singapura – Peningkatan produksi AS dan ketidakpastian prospek pengurangan produksi minyak OPEC membatasi kenaikan harga minyak mentah di perdagangan Asia pada Selasa (28/3/2017).

Minyak mentah AS jenis light sweet untuk pengiriman Mei melalui transaksi elektronik dari New York Mercantile Exchange (NYMEX) naik 02 persen ke US$47,7 per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent melalui perdagangan dari London ICE Futures naik 0,2 persen ke US$50,95 per barel, seperti mengutip cnbc.com.

“Kenaikan harga minyak seiring pelemahan kurs dolar AS seelah keraguan investor terhadap kemampuan Presiden AS, Donald Trumpuntuk memenuhi janji-janji kampanye pro-pertumbuhan,” kata ekonom di Bank OCBC Singapura, Barnabas Gan.

Harga minyak telah menghadapi tekanan jual akhir-akhir ini. Pemicunya dengan meningkatnya produksi minyak mentah di AS. Tren ini bisa menggagalkan upaya berkelanjutan untuk mengurangi stok minyak mentah global.

Analis yang disurvei S & P global Platts memperkirakan AS stok minyak mentah naik 300.000 barel dalam pekan yang berakhir 24 Maret. Perusahaan juga mengharapkan bensin dan sulingan untuk menunjukkan penarikan 2,1 juta barel dan 1,1 juta barel. Namun angka resmi, termasuk tingkat produksi, akan dirilis pada hari Rabu besok oleh AS Administrasi Informasi Energi.

“Bahkan jika stok minyak mentah AS mulai menunjukkan penarikan, aspek-aspek lain dari pasar minyak, yang kurang mendapat perhatian, menunjukkan pasar fisik sedang berjuang dalam hal rebalancing,” tegas Gan.

Komite yang memantau kesepakatan itu akan bertemu pada akhir April untuk menyajikan rekomendasinya terhadap nasib kesepakatan tersebut. Sebuah keputusan akhir akan diambil oleh kartel minyak pada 25 Mei mendatang.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*