INILAHCOM, Jakarta – Saat ini PT Bursa Efek Indonesia getol mengajak industri-industri di berbagai sektor Indonesia untuk melakukan go publik atau Intitial Public Offering (IPO) terhadap perusahaannya.
Dengan melakukan go publik, perusahaan akan mendapatkan banyak keuntungan. Misalnya, perusahaan akan mendapatkan sumber pendanaan yang lebih banyak dan mendapatkan kepercayaan yang lebih baik dari investor maupun dari karyawannya.
“Keuntungan go publik bisa punya akses pendanaan lebih luas sehingga jetika dibutuhkan ada another source of funding yang bisa dieksplor,” kata Iwan Ho dari RHB OSK Securities Indonesia di Gedung BEI, Rabu (15/3/2017).
Keuntungan lainnya dari melakukan go public adalah menumbuhkan profesionalism dan citra positif. Sehingga nantinya perusahaan yang sudah tercatat di bursa akan mendapatkan keuntungan lebih banyak jika dibandingkan dengan sebelum menjadi perusahaan terbuka.
Industri makanan dan minuman, sebagai contoh, menjadi industri yang diminati investor saat ini. Meski mengalami penurunan dalam dua bulan terakhir karena beberapa faktor, tetap menjadi industri yang menyumbang PDB sebesar 33% dari industri non migas dan memiliki kapitalisasi mencapai 200 triliun rupiah.
Terbukti, salah satu dari 15 perusahaan dari industri ini yang melakukan go public adalah PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. yang melakukan IPO pada Juli 2016. Perusahaan ini mendulang pertumbuhan berkali lipat dari pada sebelumnya.
“Setelah masuk bursa ternyata pertumbuhannya bukan organik lagi. tapi pertumbuhan berlipat-lipat gitu, hampir tiap tahun naik 100% pertumbuhannya,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman.
Namun, di balik kesuksesan dalam IPO sebuah perusahaan juga dibutuhkan beberapa kiat. “Seperti pemilihan waktu yang tepat untuk go public, informasi yang menarik tentang perusahaan, strategi pemasaran yang efektif, dan struktur penawaran umum saham,” tandas Iwan. [hid]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind