Inilah Manfaat ETP di Pasar Obligasi

INILAHCOM, Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Elektronik Trading Platform, pasar sekunder untuk obligasi.

Nanang Hendarsa, Kepala Departement Keuangan dan Pengembangan Pasar Bank Indonesia mengatakan pasar obligasi berbasis elektronik ini dilakukan dalam rangka pengembangan pasar obligasi.

“Kami semua sependapat bahwa hal ini akan meningkatkan likuiditas dan efisiensi makro dari sisi fiskal,” katanya dalam acara peresmian Elektronik Trading Platform di Gedung BEI, Kamis (6/4/2017).

Ia mengatakan bahwa pasar keuangan yang likuid dan efisien akan memberi dampak yang cukup positif baik dari aspek kebijakan makro maupun sisi mikro. Dari sisi makro, pasar keuangan yang dalam dan lukuid akan membuat fiskal sumber pendanaan atau funding bagi fiskal akan lebih efisien.

“Persoalan di pasar keuangan adalah likuiditas dan informasi harga, 2006 kita mencoba luncurkan pelaporan obligasi, kita ubah 2009 pelaporan transaksi, kita harapkan melalui pelaporan ini transaksi menjadi lebih banya, Terakhir kita luncurkan ETP, itu sengaja agar terjadi transformasi sehingga likuiditas naik,” kata Fahri Hilmi, Kepala Dewan Pengawas Pasar Modal OJK.

Saat ini, transaski obligasi melalui sistem Elektronik Trading Platform masih terfokus pada ORI 11, 12 dan 13. Untuk itu akan terus dilakukan evaluasi tiap bulan. Sehingga nanti baru bisa dijadikan kewajiban bagi seluruh perusahaan yang akan menerbitkan obligasi untuk melakukan ETP.

“Di awal memang masih terbatas, baru enam pertisipan yang ditransaksi baru tiga seri dan masih opsional,” kata Fahri. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*