Inilah Cara PLN Danai Proyek 35.000 MW

INILAHCOM, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah mengerjakan mega proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt yang membutuhkan dana tak kurang dari Rp100 triliun.

Untuk mencapai target pendanaan tersebut, PLN berencana akan menghimpun dana dari luar kas internal perusahaan. Beberapa skema pendanaan yang rencana akan ditempuh seperti pinjaman dari pihak perbankan,  penerbitan surat utang dan sekuritisasi aset.

“PLN telah mendapatkan pinjaman dari World Bank sebesar US$4 miliar, bakal dipake buat pembangunan transmisi dan lainnya,” kata Sarwono Sudarto, Direktur Keuangan PLN di Kantor Pusat PLN, Selasa (6/6/2017).

Namun jumlah ini belum digunakan secara maksimal mengingat pembangunan transmisi listrik dilakukan secara bertahap. Sedangkan dana ini akan bisa ditarik sewaktu-waktu oleh PLN dengan jangka waktu hingga 2019 nanti.

Selain itu, PLN juga baru saja menjalankan skema pendanaan baru, yaitu sekuritisasi aset melalui instrumen Efek Beragun Aset (EBA). Dalam skema ini PLN akan mengkonversi pendapatan di masa depan menjadi surat berharga di awal untuk mendapatkan dana segar. Rencananya sekuritisasi aset ini akan dilakukan terhadap anak usahanya, PT Indonesia Power.

PLN juga baru saja menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan ll Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan  dengan target dana sebesar-besarnya Rp10 triliun. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*