INILAHCOM, London – Bursa saham Eropa berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis (5/1/2017). Meskipun investor bergerak hati-hati sepanjang perdagangan karena mencerna notulen rapat Fed bulan Desember 2016.
Indeks Stoxx 600 naik tipis 0,1 persen menjadi 365,64 setelah mennyentuh level tertinggi pada Selasa kemarin di 365,71. Indeks ini telah menguat jaka hingga naik 7 persen pada bulan Desember 2016.
Penguatan seiring dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang positif dan laju inflasi di tahun 2017 ini. Pasar saham Eropa juga mendapat dorongan dari rencana kebijakan fiskal presiden AS terpilih, Donald Trump. Kebijakan ini diyakini akan menguntungkan banyak perusahaan dari Eropa.
Namun, saat ini investor merasa ragu untuk mendorong bursa saham lebih tinggi karena melihat realisasi kebijakan fiskal Donald Trump. Namun dari notulen rapat The Fed bulan Desember 2016, menunjukkan bank sentral AS tersebut tidak yakin mengenaik dampak kebijakan fiskal dari Trump.
“Pejabat Fed tampaknya sedikit yang yakin dengan masa depan ekonomi akan meningkat dengan kebijakan tersebut. Ini mungkin menjelaskan mengapa dolar AS telah menurun dari level puncak pada pekan ini,” kata analis pasar di CMC Markets, Michael Hewson seperti mengutip marketwatch.com.
Keraguan tersebut memicu pelemahan dolar AS sehingga menopang euro naik ke US$1.0598. Hal ini memberi tekanan negatif bagi emiten ekspor.
Indeks DAX naik 0,01 persen, indeks CAC lebih tinggi 0,03 persen dan indeks FTSE naik 0,1 persen.
Sementara produsen di zona Eropa menguat 0,1 persen di bulan November. Data ini merupakan kenaikan perama sejak pertengahan 2013. Data muncul sehari setelah Eurostat mengatakan inflasi zona euro melonjak menjadi 1,1% pada Desember dari 0,6% pada bulan November.
Di Inggris, indeks manajer layanan pembelian menunjukkan sektor diperluas di laju tercepat sejak Juli 2015 pada bulan Desember. PMI naik menjadi 56,2 pada Desember dari 55,2 bulan sebelumnya, mengalahkan perkiraan dari 54,5 membaca.
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind