INILAHCOM, Jakarta – Pada perdagangan Kamis (8/12/2016), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih rentan koreksi. IHSG terdampak dari memerahkan penutupan perdagangan Rabu (7/12/2016).
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan sentimen yang akan mempengaruhi IHSG kali ini adanya ketidak seimbangan pergerakan harga komoditas. “Hari ini IHSG berpotensi menguat. IHSG bergerak menguji support level 5178, pola pergerakan masih dibayangi oleh fluktuasi harga komoditas serta terus merlangsung nya capital outflow, hal ini tentunya cukup mempengaruhi ppola gerak IHSG,” ujar dia di Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Meskipun komoditas bergejolak, ia menyebutkan, kondisi perekonomian masih berada dalam kondisi stabil dan kuat, hal ini dapat menopang bahkan mendorong kenaikan dari IHSG jelang penghujung tahun 2016. Maka ia pasang target resistance yang perlu ditembus berada pada level 5.336.
Pada penutupan perdagangan Rabu (7/12/2016), IHSG mengurangi pelemahan menjadi turun 0,1 persen atau 7,5 poin ke 5.265,36 dari pembukaan di 5.272,1.
Pelemahan seiring dengan 194 saham yang memerah. Sementara 122 saham mencatat penguatan dan 93 saham tidak mengalami perubahan. Indeks bergerak di level tertinggi berada di 5.273,51 dan level terndah di 5.229,79.
Volume perdagangan mencapai 9,55 miliar saham senilai Rp6,8 triliun. Perdagangan mencapai 308.242 kali transaksi.
Atas hal tersebut, ia menyarankan kepada pemodal untuk melirik beberapa saham antara lain HMSP, BBNI, JSMR, PGAS, MYOR, SMRA, KLBF, TLKM, UNVR.
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind