Ini dua faktor yang menekan harga minyak dunia

SINGAPURA. Pergerakan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pada transaksi perdagangan akhir pekan ini (22/8) bergerak menuju penurunan mingguan. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 11.04 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Oktober berada di posisi US$ 93,85 per barel di New York Mercantile Exchange atau turun 11 sen. Kemarin, harga kontrak yang sama naik 51 sen menjadi US$ 93,96 sebarel.

Penurunan harga minyak terjadi di tengah kenaikan cadangan bensin AS dan adanya sinyal perlambatan pada perekonomian China. Asal tahu saja, data yang dirilis Energy Information Administration (EIA) menunjukkan, cadangan bensin di AS naik sebesar 585.000 barel pada pekan lalu menjadi 213,3 juta barel. Sementara, hasil survei Bloomberg memproyeksikan adanya penurunan cadangan bensin.

Sementara itu, data indeks manufaktur China tak sesuai dengan yang diprediksi pelaku pasar. Kondisi ini memicu spekulasi bahwa permintaan minyak dari Negeri Panda tersebut akan mengalami penurunan.

“Pasar minyak saat ini lebih fokus pada data fundamental berupa suplai dan demand minyak. Kecemasan utama masih menyangkut masalah keseimbangan suplai,” jelas Ric Spooner, chief strategist CMC Markets di Sydney.

Sementara itu, harga minyak jenis Brent terlihat stabil di London. Harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran Oktober turun 14 sen menjadi US$ 102,49 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*