Ini Cara Menko Darmin Atasi Pelemahan Rupiah Gara-gara Yuan

Jakarta -Pasar keuangan negara-negara di dunia termasuk Indonesia tengah mengalami tekanan akibat pemerintah China yang sengaja melemahkan mata uang Yuan untuk menggenjot ekspornya.

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus merosot. Menutup perdagangan, Rabu (12/8/2015), IHSG jatuh 143,100 poin (3,10%) ke level 4.479,491.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah di posisi Rp 13.795 dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.610 per dolar AS.

Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, hal yang perlu dilakukan adalah koordinasi yang baik antar lembaga baik pemerintahan maupun Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menggawangi kebijakan perbankan.

Koordinasi tersebut, kata Darmin, juga harus dibarengi dengan akurasi data agar kebijakan yang diambil tidak salah sasaran.

“Yang pertama harus ada perbaikan dan akurasi data, apalagi kalau ada aturan itu sudah diterapkan dan dikoordinasikan dengan berbagai instansi,” ujarnya saat ditemui usai serah terima jabatan dengan Sofyan Djalil, di Kementerian Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Darmin menyebutkan, jangan sampai ketidakakuratan data yang diperoleh membuat kebijakan yang diambil salah. Pasalnya, masalah kebijakan fiskal dan moneter saat ini begitu rumit.

“Terus terang saja kalau persoalannya bisa macam-macam, bisa rumit, jangankan persoalan fiskal, moneter, perbankan saja bisa beda, ambil contoh misalnya BI dan OJK, di perbankan, itu ada saja persoalannya kan, yang mana kewenangan siapa,” terang dia.

Melihat itu, Darmin meminta kepada semua pihak terkait untuk bersama-sama mencari solusi atas perlambatan kondisi perekonomian saat ini.

“Bersama saja dulu. Kalau soal moneter dan fiskal rasanya saya kok kalau kita bikin rapat-rapat koordinasi mestinya bisa, yang pertama-tama itu ada koordinasi, komunikasi, kalau nggak ada ya susah biasanya, perlu ada yang menginisiasi untuk duduk sama-sama mencari akar permasalahan, mencari solusi,” tandasnya.

(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*