Ini 2 Faktor yang Menentukan Naik-Turunnya Harga Pertamax

Jakarta -Harga minyak mentah di pasar spot saat ini terus mengalami tren penurunan harga berkisar US$ 83 per barel. Namun harga bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 92 seperti Pertamax masih di atas Rp 10.000/liter.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan, ada 2 faktor yang mempengaruhi pergerakan harga Pertamax.

“Pertama harga minyak mentah yang diimpor dan kedua berapa nilai kurs rupiah terhadap dolar AS,” ujar Ali kepada detikFinance, Jumat (24/10/2014).

Ali mengatakan, walaupun harga minyak pasar spot turun tetapi ketika rupiah melemah maka harga Pertamax justru naik. Jika rupiah menguat dan harga minyak mentah turun maka baru harga BBM non subsidi pasti turun.

“Yang perlu kita tahu bahwa harga minyak mentah turun cukup banyak bukan berarti harga BBM non subsidi turun banyak. Harga BBM impor jauh lebih mahal daripada harga minyak mentah impor,” ungkapnya.

Ali menambahkan, harga BBM non subsidi sendiri selalu dikaji pada tanggal 1 dan 15 setiap bulannya. “Seperti tanggal 15 kan harga Pertamax kita turunkan dari Rp 11.100/liter menjadi Rp 10.700/liter,” tuturnya.

Saat ini, harga minyak dunia sedang turun. Mengutip data Reuters, harga minyak jenis light crude saat ini adalah US$ 83,25 per barel. Sementara harga minyak brent tercatat US$ 86,26 per barel.

(rrd/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*