Info Obligasi, TAFS Akan Terbitkan Obligasi Dengan Yield Tinggi

Info Obligasi, TAFS Akan Terbitkan Obligasi Dengan Yield Tinggi

Pada Rabu kemarin (15/1), volume perdagangan surat berharga negara (SBN)  tercatat sebesar Rp 6,42 triliun, membesar dari Rp 6,14 triliun pada Senin lalu (13/1). Frekuensi transaksinya pun terangkat menjadi 492 kali dari 373 kali.

Sementara itu, volume obligasi korporasi kembali naik dari Rp 106,3 miliar pada Senin (13/1) menjadi Rp 146,68  miliar pada Rabu kemarin (15/1).

Frekuensi perdagangannya juga terangkat dari 17 kali ke 26 kali. Harga SBN pada Senin kemarin menguat 0,4%, sedangkan harga obligasi korporasi melemah 0,11%.

Obligasi yang ramai diperjual-belikan Rabu kemarin antara lain FR0070 (jatuh tempo 15/3/24;harga penutupan bursa 99,3; yield to maturity 8,48%), ORI010 (9/10/16;99,5; 8,71%), Bank Permata Subordinasi II (28/6/18; 99,9; 11,03%; rating idAA), dan Pupuk Kaltim Sukuk Ijarah I (4/12/14; 98,83; 8,3%; idAA(sy)).

Sementara itu PT Toyota Astra Financial Services akan menerbitkan Obligasi berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 dengan nilai sebanyak–banyaknya Rp600 miliar pada Kuartal-I 2014. Obligasi tersebut akan diterbitkan dalam dua seri, yakni seri A bertenor 370 hari dan seri B bertenor tiga tahun. Selanjutnya, perseroan dan surat utang mendapatkan peringkat AAA(idn) dengan prospek stabil dari PT Fitch Ratings Indonesia.

Rencananya, penawaran awal atau bookbuilding dilakukan pada 16 – 27 Januari 2014. Penawaran umum digelar pada 7 Februari dan 10 Februari.
 
Investor berpeluang mengantongi keuntungan alias imbal hasil menarik dari obligasi korporasi anyar di tahun ini. Pasalnya, perusahaan diprediksi akan menawarkan kupon lebih tinggi ketimbang tahun lalu, seiring kenaikan tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Para analis menduga, obligasi ini akan menawarkan kupon di kisaran 9% – 9,5% per tahun untuk tenor setahun. Sedangkan, kupon untuk tenor tiga tahun berkisar 9,6% hingga 9,7%.  Kisaran kupon tahun ini akan lebih tinggi dibanding penerbitan sebelumnya. Tahun lalu, obligasi TAFS03A tenor 1 tahun memberikan kupon sebesar 6,6%.

Pasokan obligasi baru di pasar modal akan lebih ramai pada semester I ketimbang semester II tahun ini. Sebab, sebagian besar obligasi korporasi jatuh tempo berada di semester I, sementara jumlah obligasi yang jatuh tempo pada semester I lebih besar dibandingkan semester II.

Tahun ini, ada sekitar Rp 35 triliun obligasi korporasi yang akan jatuh tempo. Dengan begitu,   perusahaan akan beramai-ramai menerbitkan obligasi untuk refinancing.

Perusahaan juga akan lebih mempertimbangkan penerbitan obligasi baru pada semester I ketimbang semester II, dengan melihat  kondisi global yang membaik. Ekonomi yang mulai pulih memicu dugaan Bank Sentral Amerika Serikat akan melanjutkan kebijakan pengurangan stimulus (tapering) pada semester II.
 
Dampaknya, likuiditas di pasar keuangan global bakal berkurang, akibatnya, imbal hasil SUN akan terkerek, dan ujung-ujungnya penentuan kupon obligasi korporasi juga ikut naik. Ini akan memberatkan perusahaan.

Diperkirakan penerbitan obligasi korporasi tahun ini berkisar Rp 40 triliun – Rp 50 triliun, lebih sepi ketimbang tahun lalu yang mencapai Rp 58,56 triliun. Tren bunga tinggi memicu emiten menunda penerbitan obligasi, sebab  investor meminta kupon yang lebih tinggi.    
(sp/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*