Inflasi Februari 2014 Turun

TEMPO.CO , Jakarta:Laju inflasi selama Februari 2014 menunjukkan tren menurun. “Sehingga semakin mendukung prospek pencapaian sasaran inflasi 2014, yakni 4,5 persen,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara dalam keterangan resmi, Kamis, 13 Maret 2014. (baca:BI Rate Dipertahankan 7,5 Persen)

Sementara itu, inflasi indeks harga konsumen (IHK) Februari 2014 tercatat 0,26 persen (month-to-month) atau 7,75 persen (year-on-year). Menurut Bank Indonesia, angka tersebut menurun tajam dibanding inflasi pada Januari 2014 yang mencapai 1,07 persen (month-to-month) atau 8,22 persen (year-on-year). “Juga lebih rendah dari rata-rata inflasi dalam lima tahun terakhit,” ujarnya.

Tirta menjelaskan, inflasi inti pun tetap terkendali, pada level 0,37 persen (month-to-month) atau 4,57 persen (year-on-year). Dia mengungkapkan, perkembangan positif ini merupakan pengaruh berbagai kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk menekan dampak lanjutan bencana alam. Sehingga, inflasi volatile food pada bulan lalu cukup rendah.

Tirta menuturkan, inflasi yang menurun juga dipengaruhi oleh terkendalinya nilai tukar rupiah, sehingga mampu meminimalkan dampak kenaikan harga komoditas global. Dengan perkembangan inflasi hingga Februari silam, maka Bank Indonesia memperkirakan inflasi tahun ini masih dalam kisaran sasaran. Meski demikian, Bank Indonesia menyatakan tetap mencermati risiko inflasi di masa mendatang, termasuk potensi tekanan, dengan penyesuaian administered prices.

Bank Indonesia juga akan terus memperkuat bauran kebijakan serta berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan inflasi tetap terkendali sesuai sasaran yang ditetapkan. Tirta mengatakan, stabilitas sistem keuangan yang terjaga ditopang oleh ketahanan sistem perbankan serta perbaikan kinerja pasar keuangan.

Dia mengungkapkan, ketahanan industri perbankan tetap kuat dengan risiko kredit likuiditas serta pasar yang cukup terjaga dan dukungan ketahanan modal yang masih kuat.

Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan melambat menjadi 20,9 persen pada Januari 2014 sejalan arah moderasi permintaan domestik. Pada Desember 2013, angka tersebut tercatat 21,4 persen (year-on-year).Tirta mengungkapkan, Bank Indonesia akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk mengarahkan pertumbuhan kredit agar sejalan moderasi pertumbuhan permintaan domestik. “Kinerja pasar modal pada Februari 2014 semakin membaik,” ujar Tirta.

Dia menyebut indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat dan yield surat berharga negara (SBN) menurun, terutama karena peningkatan optimisme investor terhadap perekonomian domestik, menyusul menurunnya inflasi serta defisit transaksi berjalan.

MARIA YUNIAR

Berita Terkait
Redam Inflasi, BI Rate Diprediksi Naik 0,25 Persen

BI Rate 7,5 Persen, Bank Segmen Mikro Prospektif

BI Rate Tetap, Margin Laba Perbankan Akan Tertekan


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*