Indosmelt Perlu Dana USD 500 Juta Untuk Bangun Pabrik Refinery Emas di Maros

Financeroll – PT Indosmelt mengincar dana segar sekitar USD 500 juta untuk ekspansi bisnis perseroan, untuk itu Indosmelt berencana melakukan penawaran umum saham perdana ke publik (Initial Public Offering/IPO) pada 2015.

Direktur Utama Indosmelt menjelaskan dana sebesar USD 500 juta untuk bangun pabrik refinery emas di Maros, Sulawesi Selatan. Rencananya akan dilepas saham ke publik 49 persen.

Rencana ini juga telah disampaikan kepada otoritas terkait yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedang dijajaki pembicaraan dan menunjuk underwritter PT Kresna Sekuritas.

Dana yang diincar sekitar USD 500 juta itu hanya untuk pembangunan refinery emas saja. Pasalnya, Indosmelt tengah membangun pabrik smelter untuk tembaga dan emas dengan nilai perkiraan total investasi USD 1,5 miliar termasuk refinery emas.

Sedang dijajakinya dengan Exim Bank untuk pendanaannya. Selain IPO, ada tambahan pinjaman lagi. Kalau untuk obligasi bisa saja memungkinkan.

Rencana IPO ini dilakukan karena mempunyai semangat untuk hilirisasi Tanah Air. Dan rencana IPO ini seiring beroperasinya smelter yang menghasilkan katoda tembaga. Pelan-pelan nati akan diselesaikan dulu pembangunan smelter. Baru nanti pada akhir 2015 baru akan IPO.

Pembangunan smelter tembaga dan emas milik Indosmelt tersebut akan dilakukan pada Februari-Maret 2014. Smelter ini diperkirakan mampu mengolah konsentrat tembaga sebesar 350.000 ton menjadi katoda tembaga per tahun.

Pembangunan smelter, rencananya berlokasi di Desa Tambua, Kabupaten Maros, dan ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 2016 atau awal 2017 mendatang.

Selain itu, Indosemelt juga sudah mendapatkan komitmen pasokan bahan baku konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Indonesia, dan ditambah pasokan dari impor.