Indeks Shanghai 23 Februari Dibuka Negatif Terganjal Rencana Kenaikan Suku Bunga AS

Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Kamis (23/02), Indeks Shanghai dibuka lemah, saat ini terpantau turun -12,84 poin atau -0,39 persen menjadi 3248.38. Pelemahan bursa Shanghai terpicu hasil risalah pertemuan The Fed yang memberikan sinyal kenaikan suku bunga AS dapat segera dilaksanakan.

Risalah pertemuan yang dirilis Rabu (22/02) menunjukkan bahwa para pejabat Federal Reserve AS menghabiskan pertemuan mereka tiga minggu lalu terkait juga dengan perubahan yang dibawa oleh pemerintahan baru AS di Gedung Putih , dan menyimpulkan dengan indikasi kuat bahwa kenaikan suku bunga diharapkan segera terjadi.

The Federal Open Market Committee, membahas panjang lebar dampak dari pajak yang lebih rendah dan peraturan dan pengeluaran domestik yang lebih tinggi di bawah Presiden Donald Trump, demikian menurut risalah dari pertemuan 31 Januari-1 Februari.

Lihat : Risalah FOMC : Kebijakan Trump Mendorong Kenaikan Suku Bunga AS Lebih Cepat

Kenaikan suku bunga AS memicu kekuatiran investor, dimana dengan naiknya suku bunga dapat memicu arus dana keluar dari Tiongkok.

Pada awal perdagangan, saham-saham keuangan mixed. Saham ICBC naik 0,42 persen, saham Bank of China naik 0,54 persen. Sementara itu saham asuransi lemah, saham Ping An Insurance turun -0,6 persen, saham China Life Insurance turun -0,26 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Shanghai berpotensi lemah dengan kekuatiran kenaikan suku bunga AS. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3161-3066, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3337-3419.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*