Indeks Shanghai 22 Maret Dibuka Lemah Terpengaruh Proyeksi Ekonomi OECD

Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Rabu (22/03), Indeks Shanghai dibuka lemah, saat ini terpantau turun -11,92 poin atau -0,37 persen menjadi 3249.69. Bursa Shanghai bergerak lemah tertekan proyeksi perlambatan ekonomi Tiongkok.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan melambat menjadi 6,5 persen tahun ini dan menurun lebih lanjut untuk 6,3 persen pada 2018, demikian The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengatakan, meskipun ekspor meningkat karena permintaan global menguat.

OECD juga memperingatkan lonjakan utang perusahaan Tiongkok dalam laporan prospek ekonomi dua tahunan yang dirilis kemarin, Selasa (21/03).

Utang perusahaan Tiongkok adalah sekitar 175 persen dari PDB, salah satu yang tertinggi di pasar negara berkembang, dengan perusahaan milik negara berkontribusi untuk sekitar 75 persen dari itu.

Lihat : OECD : Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Melambat 2017-2018

Pelemahan indeks juga terpengaruh melemahnya bursa Wall Street semalam.

Bursa saham AS membukukan hari terburuk mereka tahun ini pada akhir perdagangan Rabu dinihari (22/03), terganjal pelemahan saham perbankan menghadapi tekanan dari jatuhnya imbal hasil, demikian juga penurunan minyak mentah menekan pasar saham.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 237,85 poin, atau 1,14 persen, menjadi ditutup pada 20,668.01. Indeks S & P 500 turun 29,45 poin, atau 1,24 persen, menjadi berakhir pada 2,344.02. Indeks Nasdaq jatuh 107,70 poin, atau 1,83 persen, menjadi ditutup pada 5,832.53.

Lihat : Bursa Wall Street Tenggelam Lebih 1 Persen, Terburuk Tahun 2017

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Shanghai berpotensi lemah dengan kemerosotan bursa Wall Street yang menekan pasar global. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3155-3060, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3345-3446.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*