Indeks Shanghai 22 Februari Bergerak Lemah Terganjal Perlambatan Harga Rumah Baru

Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Rabu (22/02), Indeks Shanghai dibuka lemah, saat ini terpantau turun tipis -2,13 poin atau -0,07 persen menjadi 3251.20. Pelemahan bursa Shanghai terpicu melambatnya harga rumah baru di Tiongkok.

Harga rata-rata rumah baru di 70 kota di Tiongkok naik 12,2 persen tahun-ke-tahun pada bulan Januari 2017, menyusul kenaikan 12,4 persen pada Desember, demikian rilis dari pemerintah Tiongkok, Rabu (22/02).

Angka ini adalah 16 bulan berturut keuntungan tetapi paling lambat sejak September 2016.

Lihat : Harga Rumah Baru Bulan Januari di Tiongkok Melambat

Tekanan pada bursa Shanghai berkurang dengan sentimen menguatnya bursa Wall Street semalam.

Bursa saham AS ditutup pada rekor tertinggi pada akhir perdagangan Rabu dinihari (22/02) terdukung kenaikan minyak mentah dan kebijakan pemerintahan Trump. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 118,95 poin, atau 0,58 persen. Indeks S & P 500 naik 14,22 poin, atau 0,6 persen, menjadi berakhir pada 2,365.38. Indeks Nasdaq naik 23,37 poin, atau 0,47 persen, menjadi ditutup pada 5,865.95.

Lihat : Bursa Wall Street Bukukan Rekor Baru Lagi

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Shanghai berpotensi lemah dengan melambatnya harga rumah baru di Tiongkok. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3157-3066, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3343-3430.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*