Indeks Saham Utama di Tokyo Ditutup di Atas 18.000

INILAHCOM, Tokyo – Indeks saham utama di Tokyo ditutup di atas 18.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari tujuh tahun terakhir, Senin (16/2/2015). Itu setelah data resmi menunjukkan Jepang keluar dari resesi pada kuartal terakhir 2014.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo naik 0,51 persen, atau 91,41 poin, menjadi berakhir pada 18.004,77, menembus tingkat psikologis untuk pertama kalinya sejak Juli 2007. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 0,69 persen, atau 10,05 poin, menjadi 1.459,43.

Sesaat sebelum pasar dibuka, data pemerintah menunjukkan ekonomi nomor tiga dunia itu merangkak keluar dari resesi dengan pertumbuhan 0,6 persen di kuartal Oktober-Desember. Para analis telah memperkirakan untuk ekspansi 0,9 persen.

“Meskipun tidak menjawab perkiraan, angka yang positif itu berarti setidaknya arah pemulihan sudah,” jelas Penyiasat pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank Ayako Sera kepada Bloomberg News.

Ia mengatakan bahwa, “Orang tidak benar-benar kehilangan harapan tentang pertumbuhan. Wall Street memberikan dukungan yang kuat dengan S&P 500 berakhir naik 0,41 persen pada rekor tertinggi 2.096,99. Dow menambahkan 0,26 persen dan Nasdaq naik 0,75 persen.”

Sentimen mendapat dorongan ketika kepemimpinan Yunani mengatakan optimistis, pihaknya bisa menuntaskan kesepakatan utang baru dengan para kreditur Eropa. Pasar global berharap kesepakatan bisa dicapai sebelum akhir bulan, ketika dana talangan (bailout) Yunani akan berakhir. Kegagalan untuk menyepakati perpanjangan akan melihat Yunani gagal bayar (default) pada utang raksasanya dan kemungkinan berarti itu akan tersingkir dari zona euro.

Pada perdagangan saham di Tokyo, pemberi pinjaman terbesar di Jepang Mitsubishi UFJ melonjak 3,09 persen menjadi 729,0 yen, sedangkan raksasa pabrik robot Fanuc naik 3,41 persen menjadi 22.390,0 yen, karena harian bisnis terkemuka Nikkei mengatakan perusahaan tersebut akan menginvestasikan 130 miliar yen di fasilitas barunya di Jepang pada akhir 2016.

Saham pembuat suku cadang mobil Takata anjlok 5,37 persen menjadi 1.321,0 yen setelah pelanggan terbesarnya Honda mengatakan tidak akan memberikan bantuan keuangan kepada perusahaan yang sedang kesulitan itu.

Takata telah jatuh ke dalam krisis setelah cacat di inflators airbag-nya, yang dapat menyebabkan pecahan fatal mengarah kepada pengemudi terkait dengan sedikitnya lima orang tewas, memicu penarikan lebih dari 20 juta kendaraan.

Di pasar valas, dolar melemah menjadi 118,46 yen, dari 118,74 yen di New York, Jumat (13/02/2015) lalu. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*