Indeks Nikkei 13 Februari Dibuka Naik Terdukung Pelemahan Yen

Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Senin (13/02) dibuka naik, saat ini terpantau naik 94,25 poin atau 0,49 persen di 19.473,18. Penguatan bursa Jepang terpicu pelemahan Yen.

Pelemahan Yen terjadi setelah dollar AS menguat pasca pasar menerima sentimen positif dari hasil diplomasi AS-Jepang selama 2 hari berakhir dengan kesepakatan bersama dan tanpa konfrontasi seperti yang dikhawatirkan pasar sebelumnya.

Lihat : Diplomasi AS-Jepang Memberikan Tenaga Rally Dollar AS

Pelemahan Yen juga terjadi setelah terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal akhir 2016.

Ekonomi Jepang melambat lagi pada kuartal akhir 2016 dengan lemahnya belanja konsumen mengatasi kenaikan ekspor dan investasi bisnis, membuat pertumbuhan masih dibawah target pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Produk domestik bruto Jepang tumbuh 1,0% pada basis tahunan dalam tiga bulan sampai Desember untuk kuartal keempat berturut-turut ekspansi, membawak keuntungan terpanjang sejak 2013, menurut data Kantor Kabinet yang dirilis Senin (13/02). Ekspansi itu sedikit lebih kecil dari perkiraan untuk pertumbuhan 1,1% oleh ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal.

Lihat : Ekonomi Jepang Q4 Melambat Terganjal Lemahnya Belanja Konsumen

Mata uang Yen melemah pagi ini. Pasangan kurs USDJPY menguat 0,59 persen pada 113,89.

Pada awal perdagangan saham-saham eksportir utama menguat. Saham Toyota naik naik 0,71 persen, saham Honda naik 0,69 persen, saham Nissan naik 0,44 persen, saham Sony naik 0,17 persen, saham Canon naik 0,74 persen.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau naik 80,00 poin atau 0,41 persen pada 19,460, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,380.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya bergerak naik jika pelemahan Yen terus berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,971-18,475, dan kisaran Resistance 19,933-20,458.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*