Pada awal perdagangan bursa saham Korea Selatan Kamis (15/12) indeks Kospi dibuka lemah, saat ini terpantau turun -8,33 poin, atau -0,41 persen, ke 2028.54. Pelemahan Bursa Saham Korea Selatan tertekan merosotnya bursa Wall Street setelah The Fed menaikkan suku bunga AS.
Bursa Saham AS jatuh dalam perdagangan Kamis dinihari (15/12), tertekan kinerja buruk sektor energi dan utilitas, setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya dalam satu dekade. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 118,68 poin, atau 0,60 persen, ke 19,792.53. Indeks S & P 500 turun 14,62 poin, atau 0,81 persen, menjadi ditutup pada 2,253.28. Indeks Nasdaq turun 27,16 poin, atau 0,5 persen, menjadi berakhir pada 5,436.67.
Lihat : Bursa Wall Street Merosot Setelah Kenaikan Suku Bunga AS
Federal Reserve AS akhirnya menyetujui kenaikan suku bunga pertama dalam setahun pada Kamis dinihari (15/12) dan memproyeksikan tiga peningkatan lagi tahun depan.
The Federal Open Market Committee (FOMC) mengangkat kisaran target dari kisaran 0,25-0,5 persen menjadi kisaran 0,5-0,75 persen. Tingkat dana overnight saat ini duduk di 0,41 persen.
Lihat : The Fed AS Naikkan Suku Bunga 25 Bps, Proyeksikan 3 Kenaikan di 2017
Mata uang lokal diperdagangkan pada 1,181.95 won terhadap dolar AS, turun 12,25 won dari penutupan sesi sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi akan bergerak lemah setelah kenaikan suku bunga AS yang menekan bursa Wall Street dan mata uang Won. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 254.70-251.36 dan kisaran Resistance 260.47-263.15.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind