Indeks Kospi 12 Desember Melemah Tertekan Ketidakpastian Politik Domestik

Pada awal perdagangan bursa saham Korea Selatan Senin (12/12) indeks Kospi dibuka naik, namun saat ini terpantau datar, turun tipis -1,37 poin, atau -0,07 persen, ke 2023.32. Pelemahan Bursa Saham Korea Selatan terpicu ketidakpastian kondisi politik domestik.

Pada awal perdagangan bursa Korea Selatan sempat dibuka positif dengan menguatnya bursa Wall Street mencapai rekor baru sepanjang masa.

Bursa saham AS ditutup pada posisi tertinggi sepanjang masa pada akhir perdagangan akhir pekan hari Sabtu dinihari (10/12), dengan indeks utama mencatat minggu terbaik mereka sejak pemilu AS.

Lihat : Bursa Wall Street Akhir Pekan Raih Rekor Tertinggi Baru; Dow Jones Sudah Bukukan 14 Rekor

Pasar saham Korea Selatan masih tertekan dengan skandal korupsi yang menyebabkan pemungutan suara parlemen pada hari Jumat untuk memakzukan Presiden incumbent Park Geun-hye. Menteri Keuangan Korea Selatan memperingatkan pada hari Minggu bahwa impeachment bisa membebani sentimen ekonomi negara Asia timur ini.

Jaksa Korea Selatan juga telah mendakwa dua mantan pejabat pemerintah, salah satu mantan pembantu presiden senior dan mantan wakil menteri lain.

Pada awal perdagangan, saham-saham kapital besar bergerak mixed. Saham Samsung Electronics Co turun 1,52 persen, saham POSCO turun 1,08 persen, saham Hyundai Motor naik 1,39 persen dan saham Hyundai Mobis Co naik 1,35 persen,

Mata uang lokal diperdagangkan pada 1,172.25 won terhadap dolar AS, turun 6,35 won dari penutupan sesi sebelumnya.

Sedangkan untuk indeks Kospi berjangka terpantau turun 1,10 poin atau 0,45 persen pada 257,10, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 258,20.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi akan bergerak lemah dengan ketidakpastian politik di Korea Selatan.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*