Indeks Keyakinan Konsumen Q1 2015: Indonesia Tetap Menjadi Yang Kedua Paling Optimistis Di Dunia


shadow

FINANCEROLL – Indonesia meraih skor 123, naik tiga poin persentase dibandingkan kuartal sebelumnya, dimana masalah Kriminalitas dan Kesehatan berada diantara kekhawatiran utama pada kuartal ini.

The Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions yang pertama kali diselenggarakan tahun 2005, mengukur keyakinan konsumen, kekhawatiran utama dan keinginan berbelanja pada lebih dari 30,000 responden dengan akses Internet di 60 negara.

Keyakinan konsumen Indonesia menguat pada kuartal pertama 2015 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan tetap di posisi kedua teratas secara global. India masih menjadi negara paling optimistis dalam tiga kuartal terakhir, demikian menurut Consumer Confidence Index terkini yang dirilis Nielsen, perusahaan global penyedia informasi dan riset. The Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions juga mengungkapkan bahwa lima dari enam negara di Asia Tenggara mencatat indeks keyakinan 100 poin persentase (pp) keatas. Tingkat keyakinan konsumen diatas dan dibawah 100 mengindikasikan derajat optimisme dan pesimisme.

Konsumen di Indonesia masih menjadi yang kedua teroptimistis secara global dengan skor indeks 123 di kuartal pertama 2015 (naik 3 pp dibandingkan dengan kwartal sebelumnya). Dari wilayah Asia Tenggara, meski turun 5 pp, Filipina berada di tempat kedua setelah Indonesia dengan skor 115. Vietnam mencatat kenaikan tertinggi dengan 112 poin (naik 6 pp dibandingkan kuartal sebelumnya) dan Singapura stabil dengan skor 100. Sementara itu, India Sementara itu, India masih menjadi negara paling optimistis dengan skor indeks 130 (naik 1pp vs kwartal sebelumnya).

Secara global, konsumen Indonesia merupakan yang paling optimistis mengenai keadaan keuangan personal mereka, dimana lebih dari 8 dari 10 (84%) konsumen online Indonesia percaya bahwa keadaan keuangan pribadi mereka akan baik atau sangat baik dalam 12 bulan ke depan (naik 4% dibandingkan kuartal keempat 2014).

Pola yang serupa juga terlihat pada tingkat optimisme mengenai prospek lapangan pekerjaan. Pada kwartal pertama 2015, secara global konsumen Indonesia merupakan yang kedua paling optimistis mengenai prospek lapangan pekerjaan setelah India, dimana lebih dari 7 dari 10 (74%) konsumen online Indonesia percaya bahwa pasar lapangan kerja akan baik atau sangat baik dalam 12 bulan ke depan. Angka ini sedikit meningkat dari kuartal sebelumnya yang sebesar 73%. Pandangan konsumen mengenai belanja juga masih positif, dengan 56% konsumen mengindikasikan bahwa waktu 12 bulan ke depan merupakan waktu yang baik atau sangat baik untuk berbelanja barang yang mereka inginkan atau butuhkan.

Grafik 2 - Indek Proyeksi Belanja Konsumen Asia Pasifik Q1 - 2015

Konsumen Indonesia merupakan penabung yang paling antusias, dimana tiga perempatnya (75%) mengalokasikan kelebihan dana mereka untuk menabung, dibandingkan dengan hanya 48% rata-rata global dan 61% di Asia Pasifik. Selain menabung, lebih dari sepertiga konsumen Indonesia (35%) menggunakan kelebihan dana mereka untuk berinvestasi di saham atau reksadana, sementara itu 41% konsumen mengalokasikan kelebihan dana mereka untuk berlibur.

Kondisi Ekonomi masih menjadi kekhawatiran utama bagi konsumen sejak kuartal keempat 2014, dengan lebih dari sepertiga konsumen Indonesia (33%) menyebut keadaan ekonomi sebagai kekhawatiran terbesar mereka dalam enam bulan ke depan. Di kuartal pertama 2015, secara mengejutkan tingkat kekhawatiran akan Kriminalitas dan Kesehatan meningkat tajam dan masuk dalam urutan lima teratas. Kriminalitas berada pada urutan kedua (23%) dan Kesehatan di urutan kelima (14%).

“Cukup mengejutkan bahwa kekhawatiran akan Kriminalitas meningkat menjadi kekhawatiran tertinggi kedua bagi konsumen Indonesia. Tampaknya konsumen menganggap bahwa situasi ekonomi dalam enam bulan terakhir menjadi lebih sulit, dan itu dapat memicu terjadinya peningkatan tindak kejahatan.” tutur Agus Nurudin, Managing Director, Nielsen Indonesia. “Namun demikian, kami percaya pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan keadaan ekonomi agar konsumen dapat kembali meraih rasa aman.” (Lukman Hqeem)

Grafik 3 - Indek Konsumen Indonesia Q1 2015 - AC Nielsen


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*