Impor Turun, Dipicu Berkurangnya Impor Nonmigas

Nilai impor Indonesia Januari−Maret 2014 mencapai US$43.245,2 juta atau turun US$2.405,4 juta (5,27 persen) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan pada sektor migas sebesar US$498,9 juta (4,33 persen) dan nonmigas sebesar US$1.906,5 juta (5,58 persen) menjadi pemicu penurunan nilai impor Indonesia tersebut.

Secara lebih rinci penurunan impor migas lebih disebabkan oleh turunnya nilai impor hasil minyak dan gas masing-masing sebesar US$489,7 juta (6,74 persen) dan US$35,4 juta (4,00 persen). Meskipun impor minyak mentah meningkat sebesar US$26,2 juta (0,78 persen).

Selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada Desember 2013 dengan nilai mencapai US$4.221,6 juta dan terendah terjadi di Mei 2013, yaitu sebesar US$3.435,5 juta. Sementara itu, nilai impor nonmigas tertinggi tercatat di Juli 2013, yaitu sebesar US$13.279,7 juta dan terendah di Agustus 2013 dengan nilai sebesar US$9.340,1 juta.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar Amerika Serikat terpantau bergerak turun sekitar -0.59 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Maret sampai dengan pekan ini.

 

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens

Pic : Wikimedia.org


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*