Impor Bahan Kimia Organik Dilaporkan Turun

Laporan terkini dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa nilai impor nonmigas dengan golongan barang HS 2 Dijit yaitu Bahan kimia organik (29) , mengalami penurunan di bulan Februari dan hanya mencapai angka 641.2 juta Dollar AS (CIF).

Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Januari impor golongan barang ini dapat mencapai sekitar 604.4 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah turun sekitar 36.80 juta Dollar AS, atau turun sekitar 6.08 %.

Sedangkan secara kumulatif dari awal tahun ini, kinerja impor golongan barang ini telah mencapai angka sekitar 1245.6 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 5.74% terhadap impor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.

Kinerja impor kumulatif golongan barang ini pada tahun lalu menunjukkan angka 1169.4 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 76.19 juta Dollar AS atau sekitar 6.51 %.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa kinerja saham untuk sektor terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tiga bulan ini nampak menunjukkan kinerja yang positif dimana indeks saham untuk sektor BASIC-IND mengalami kenaikan sekitar + 4.7 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode yang sama menunjukkan penguatan sekitar 9.88 % dalam 3 bulan terakhir.

Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45 mengalami penguatan sekitar 10.4% dalam 3 bulan terakhir.

Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas, menunjukkan penguatan sekitar 8.94% dalam 3 bulan terakhir.

 

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens

Pic : Wikimedia.org


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*