IMF-Yunani Belum Jelas, Rupiah kembali Lemas

INILAHCOM, Jakarta-Dalam sepekan terakhir, laju rupiah melandai seiring sentimen negatif dari penolakan proposal restrukturisasi utang Yunani oleh IMF. Padahal, dolar AS sempat alami pelemahan.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI) dalam sepekan terakhir nilai tukar rupiah melemah 14 poin (0,10%) ke angka 13.338 pada pekan yang berakhir Jumat (26/6/2015) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di level 13.324.

Sempat menguatnya laju euro memberikan sentimen positif pada laju rupiah yang mampu melanjutkan kenaikannyadi awal pekan. “Penguatan Euro tersebut tidak terlepas dari adanya optimisme pelaku pasar akan penyelesaian masalah utang Yunani pasca mereka memberikan proposal baru,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (28/6/2015).

Masih positifnya sentimen di Eropa terkait ekspektasi akan diterimanya proposal Yunani untuk merestrukturisasi ekonomi dan utangnya kepada para krediturnya masih memberikan imbas positif pada laju rupiah sehingga masih dapat bertahan di zona hijaunya.

Rilis turunnya durable goods order dan markit manufacturing PMI serta tetapnya redbook AS meski tidak terlalu direspons negatif di bursa saham AS namun, cukup direspons negatifdi pasar valas di mana laju dolar AS cenderung mengalami pelemahan. “Kondisi itu memberikan ruang bagi rupiah untuk dapat melanjutkan penguatannya,” ujarnya.

Meski laju euro mulai memperlihatkan pembalikan turun seiring kemungkinan IMF menolak proposal yang diajukan, tidak menghalangi Rupiah untuk bertahan di zona hijaunyasaat itu.

Tetapi, di hari lainnya, laju dolar AS sedang melemah seiring rilis pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2015 yang jauh di bawah estimasi dengan menghasilkan angka minus. Namun, pada saat yang sama, laju euro juga bergerak melemah seiring maraknya pemberitaan jika IMF menolak proposal baru yang diajukan oleh Yunani.

Laju Rupiah pun ikut terkena imbas pelemahan kedua mata uang tersebut. Tidak hanya Rupiah, beberapa mata uang regional juga turut mengalami pelemahan merespons sentimen yang ada.

Laju Rupiah pun berjalan sesuai dengan perkiraan sebelumnya yang mengindikasikan akan adanya pelemahan.Laju Rupiah selama sepekan masih mampu berada di atas target support Rp13.435. “Dalam sepekan ke depan, laju rupiah berpeluang berada dalam kisaran support-resisten 13.420-13.340mengacu pada kurs tengah BI,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*