IMF Yakin Harga Minyak yang Rendah Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Penurunan harga minyak ke tingkat terendah mereka dalam lebih dari tiga tahun akan memberikan dorongan kepada ekonomi dunia yang sedang melambat, Dana Moneter Internasional mengatakan Rabu (12/11).

Dalam sebuah laporan kepada kelompok negara industri terkemuka G20 menjelang KTT para pemimpinnya di Brisbane akhir pekan ini, IMF mengatakan ekonomi dunia masih menghadapi “headwinds” kaku dari sejumlah kawasan, terutama pertumbuhan lamban di Eropa.

Tetapi setelah harga minyak jatuh hampir 20 persen sejak September, Dana mengatakan, “semua hal lain tetap sama, penurunan harga minyak yang cukup besar baru-baru ini, jika berkelanjutan, akan mendorong pertumbuhan.”

Laporan itu tak menggerakkan proyeksi IMF kecepatan pertumbuhan dunia 3,3 persen untuk tahun ini dan 3,8 persen tahun depan, mengutip pelemahan di zona euro, ancaman lebih besar dari ketegangan geopolitik serta potensi koreksi tajam dan volatilitas pasar keuangan.

IMF juga mencatat bahwa harga minyak yang lebih rendah adalah pedang bermata dua, merugikan negara yang bergantung pada ekspor minyak mentah yang sudah mengalami pertumbuhan lebih lambat, khususnya Rusia.

“Risiko-risiko negatif terus dikaitkan dengan ketegangan geopolitik, koreksi lebih lanjut di pasar keuangan, inflasi yang rendah di beberapa negara maju, potensi pertumbuhan rendah secara global, dan stagnasi sekuler di negara-negara maju, serta normalisasi kebijakan moneter AS,” kata laporan itu.

Pada Rabu, Menteri Keuangan AS Jacob Lew mengangkat tekanan pada para pemimpin Eropa menjelang pertemuan puncak G20, mengkritik “kebijakan status quo” dan memperingatkan bahwa “dunia tidak dapat menanggung dekade kehilangan Eropa.”

Dunia tidak bisa “bergantung pada Amerika Serikat untuk tumbuh cukup cepat untuk menutupi pertumbuhan yang lemah di negara-negara utama dunia,” katanya dalam sebuah pidato.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*